Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papan Tengah Menyodok

Kompas.com - 28/02/2011, 04:02 WIB

Jakarta, kompas - Memasuki pertandingan pekan ketiga, tim-tim papan tengah dan papan bawah klasemen sementara Liga Kompas Gramedia U-14 mulai memperlihatkan kemampuannya. Di tengah hujan yang mengguyur sepanjang hari itu, wasit mengeluarkan banyak kartu kuning.

Meski lapangan licin karena hujan, tim Tangerang Raya dan Pespex, yang berlaga pada dua pertandingan terakhir, tampil mengesankan. Pada pertandingan di lapangan sepak bola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/2), kedua tim berpesta.

Tangerang Raya menang 6-1 atas tim GOR Ragunan. Pespex mengandaskan tim Jayakarta dengan jumlah gol yang sama, 6-1.

Robbi Mutiara dan Muhammad Aep Maulana (Tangerang Raya) masing-masing mencetak dua gol pada pertandingan tersebut. Keduanya masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak dengan empat gol, sejajar dengan penyerang Persigawa, Kevin Wahyu Ramadhan.

Menang besar dari GOR Ragunan membuat peringkat Tangerang Raya langsung meroket ke posisi empat klasemen sementara. Sebelumnya, tim yang bermarkas di kawasan Cikokol, Tangerang, berada pada peringkat 10. Tim Pespex, yang semula berada pada peringkat 14 dari 16 peserta liga, naik ke peringkat 9.

Hampir seluruh tim yang berada di papan tengah klasemen sementara meraih kemenangan. Kabomania, Tangerang Raya, Bina Taruna, dan Pelita Jaya yang sebelumnya berada di papan tengah mulai menyodok ke papan atas klasemen sementara LKG U-14.

Kejutan

Kejutan terjadi pada pertandingan pertama saat Persigawa takluk di tangan Kabomania dengan skor 0-1. Gol kemenangan Kabomania dicetak Alfin Sujana pada menit ke-46.

Lies Kasmayanti, Wakil Ketua Umum Persigawa, mengata- kan, timnya terlambat panas. Pada dua pekan sebelumnya, saat bermain siang hari, membuat kondisi fisik lebih baik.

”Anak-anak tidak biasa bermain terlalu pagi. Ini kendala kami hari ini,” ujarnya.

Ketidakhadiran penyerang Persigawa, Kevin Wahyu Ramadhan, yang sakit radang tenggorokan, membuat penyelesaian akhir selalu kandas. ”Akan tetapi, bola itu bundar. Liga masih panjang,” katanya optimistis.

Kartu kuning

Hujan yang mengguyur hampir sepanjang hari memaksa wasit bersikap tegas. Wasit tercatat mengeluarkan 20 kartu pada laga Minggu.

Muhammad Nasir, Pelatih Mutiara Cempaka, mengatakan, konsekuensi bertanding di bawah guyuran hujan adalah para pemain mudah melanggar.

Tim yang paling banyak menerima kartu kuning pada pekan ketiga adalah tim Bina Taruna. Wasit mengeluarkan empat kartu kuning saat Bina Taruna mengalahkan Laskar Muda dengan skor 3-0.

Pelatih Laskar Muda Ari Tasmin, usai pertandingan, mengaku, timnya bermain tidak cukup baik pada pertandingan hari itu. Apalagi koordinasi antarlini tidak berjalan.

”Anak-anak bermain gugup. Ditambah lagi cuaca hujan sepanjang pagi. Kondisi ini memberi kesulitan tersendiri. Mereka tidak biasa main dalam kondisi hujan,” ujarnya prihatin.

Dia menambahkan, untuk menghadapi pertandingan dan lawan selanjutnya, sektor tengah akan mendapat prioritas perbaikan, terutama dalam hal koordinasi antarlini. (MHD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com