Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Minta Maaf, Dipo Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 26/02/2011, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Media Group, OC Kaligis, melaporkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam kepada polisi, Sabtu (26/2/2011), terkait seruannya untuk memboikot media yang kerap mengkritik pemerintah. OC Kaligis datang ke Badan Reserse Kriminal Polri bersama Direktur Pemberitaan dan Program MetroTV Suryopratomo.

Dipo dilaporkan kepada polisi karena mengabaikan somasi Media Group yang menuntut permintaan maaf secara terbuka kepada Media Group dalam 3 x 24 jam atau selambatnya Sabtu (26/2/2011) pukul 15.00.

Sebelum masuk ke ruang Bareskrim Polri, Kaligis mengatakan, setiap hari banyak warga masyarakat yang menyampaikan kritik kepada pemerintah. Namun, Presiden tidak mempersoalkan itu. Bahkan, para pengkritik diundang ke Istana untuk silaturahim.

"Saban hari banyak orang di jalanan yang mendiskreditkan pemerintah dan menuntut Presiden diganti. Bahkan, ada demo yang melakukan personifikasi seorang Presiden sebagai seekor kerbau. Namun, Presiden tidak mempersoalkan itu. Ini apa maksud Dipo," tutur Kaligis.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR, Rabu lalu, Dipo menyatakan apa yang dilakukannya adalah untuk melindungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari ancaman pemakzulan. Menurut dia, pemberitaan media massa cenderung menjelek-jelekkan pemerintah sehingga berdampak besar bagi keberlangsungan negara.

Dipo dikecam karena pernyataannya yang menyebutkan media yang selalu mengkritik pemerintah tidak akan mendapat iklan dari institusi pemerintah. Dipo menyatakan akan meminta sekretaris jenderal dan humas-humas lembaga negara tak memasang iklan di media bersangkutan.

Menurut Dipo, ancaman yang ia sampaikan merupakan bentuk pendidikan terhadap media. Ia menyebut, MetroTV, TV One, dan harian Media Indonesia sebagai media yang kerap mengkritik pemerintah melalui pemberitaan yang ia sebut tidak terukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Nasional
Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Nasional
Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com