Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Buka Suara soal Cek Perjalanan

Kompas.com - 23/02/2011, 10:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai pemanggilan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi yang meringankan merupakan hal yang absurd. Mantan Presiden kelima itu juga beranggapan pemanggilan tersebut merupakan politisasi dan bernuansa tebang pilih.

”Saya menerima surat pemanggilan hari Kamis, 17 Februari, di rumah. Sehari sebelumnya dalam rapat DPP PDI-P, saya sudah mendengar kabar itu, tetapi saya tak menghiraukannya. Sampai di rumah dari rapat, surat pemanggilan sudah ada di meja saya,” ungkap putri tertua Presiden Soekarno itu.

Anehnya surat pemanggilan tidak ditandatangani oleh Ketua KPK, tetapi oleh pejabat yang bukan pimpinan alias pejabat bawahan saja. ”Ini sudah politisasi. Apa relevansinya saya dipanggil? Lebih aneh lagi bukan pihak tersangka yang meminta saya menjadi saksi, tetapi KPK. Jadi KPK seperti sedang mengejar sesuatu sesegera mungkin,” ujarnya.

Lebih dari itu, Megawati merujuk kepada cara KPK yang malah mendatangi kantor Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika diperiksa dalam kasus Bank Century. ”Saya warga biasa yang merasa terganggu dengan pemanggilan itu dan juga layak dapat perlakuan protokol yang layak sebagai ketua umum partai dan mantan presiden,” katanya lagi.

Megawati tidak menampik kemungkinan pemanggilan KPK terkait dengan sikap PDI-P yang belakangan ini dispekulasikan menolak bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu II. ”Sebagai Ketua Umum PDI-P, saya tidak pernah dihubungi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bagaimana saya mau bereaksi dengan spekulasi itu?” katanya.

Menanggapi pemanggilan Megawati oleh KPK yang telah dibatalkan tersebut, Selasa (22/2/2011) kemarin, ratusan simpatisan dan kader PDI-P Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan cap jempol darah di Kantor Dewan Pimpinan Daerah PDI-P.

Hadir dalam pelaksanaan cap jempol darah tersebut antara lain Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, Wakil Ketua DPD PDI-P DIY Untoro Hariadi, dan Sekretaris DPD PDI-P DIY Bambang Praswanto. (ABK/DRA/ONG/BAS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com