Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Tentukan Jangan Pakai Bunga-bunga

Kompas.com - 22/02/2011, 18:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengusulkan agar usulan hak angket mafia pajak diputuskan melalui satu kali voting, ditolak atau diterima. Voting berkali-kali dinilai hanya membuang-buang energi.

"Kita setuju, menghadirkan angket pajak atau tidak, jangan pakai 'bunga-bunga'," ujar anggota Fraksi PKS, Fahri Hamzah, dalam rapat paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/2/2011).

Tidak perlu melalui dua kali voting seperti yang disepakati pimpinan DPR dan pimpinan fraksi dalam rapat konsultasi.

Sebelumnya Ketua DPR Marzuki Alie sebagai pimpinan paripurna menyampaikan bahwa usulan pajak diputuskan dalam dua kali voting. Pemungutan suara tingkat pertama akan memilih opsi angket diterima atau ditolak, tetapi dilanjutkan dengan rapat Panja Komisi gabungan atau opsi lainnya, yakni langsung memilih terima hak angket atau tidak.

"Kami ingin sekali angket ini jadi kenyataan, tetapi kami tidak ingin dihibur, oh, ini akan diteruskan dan sebagainya. PKS pilihannya hanya terbuka, hadirkan pansus atau tidak? Tidak perlu bersandiwara nanti ada gabungan-gabungan," kata Fahri.

Pendapat senada datang daru dua fraksi pendukung hak angket pajak lainnya, yakni Fraksi Partai Golkar dan Partai PDI-Perjuangan. Anggota Partai Golkar, Ade Komarudin, menyampaikan bahwa, sesuai tata tertib, rapat paripurna hanya memutuskan untuk menolak atau menerima suatu usulan.

"Tidak ada opsi lain sesuai tatib. Jika mengambil keputusan tidak sesuai tatib, berarti kita berjamaah melanggar tatib," ujarnya.

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Tjahjo Kumolo menyampaikan, fraksinya tetap pada pendirian untuk menempuh satu kali voting dalam memutuskan diterima atau ditolaknya usulan hak angket pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com