Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Akan Panggil Megawati

Kompas.com - 18/02/2011, 15:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana akan memanggil Ketua Umum PDI-P, Megawati, sebagai saksi meringankan. Pemanggilan tersebut berdasarkan permintaan para tersangka kasus cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dari fraksi PDI-P.

Para tersangka dari fraksi PDI-P yang meminta Megawati sebagai saksi meringankan, di antaranya Ni Luh Mariani, Engelina Pattiasina, dan Muhammad Iqbal. Kesaksian Mega diperlukan untuk menyatakan bahwa uang yang diterima para mantan anggota DPR RI 1999-2004 tersebut berasal dari partai, bukan dana cek perjalanan DGS BI.

"Tadi saya konfirmasi ke pimpinan (KPK), Bu Mega akan dimintai keterangan terkait saksi atas permintaan tersangka. KPK tidak berkepentingan. Ini kepentingan tersangka, rencananya hari Senin pekan depan," ungkap juru bicara KPK, Johan Budi, di kantornya, Jumat (18/2/2011).

Menurut Johan, sebenarnya KPK dalam pengusutan kasus tersebut tidak memerlukan keterangan Megawati. Namun, jika beberapa tersangka memerlukan keterangan saksi meringankan, maka KPK memenuhi permintaan tersebut. "KPK tidak memerlukan keterangan dari Megawati dalam pengusutan ini. Tapi ini, kan diatur undang-undang, bahwa tersangka bisa menghadirkan saksi yang dianggap meringankan yang bersangkutan. Ini kan atas permintaan tersangka," kata Johan.

Johan belum memastikan apakah Megawati bersedia untuk dimintai keterangan di KPK, meskipun jadwalnya telah ditentukan. "Saksi atas permintaan tersangka untuk meringankan tersangka, tapi bergantung pada Megawati mau atau tidak. Kami akan koordinasi lagi untuk pengamanan khusus kalau Bu Mega datang, karena beliau mantan Presiden," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com