Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahrain, dari Mutiara, Minyak ke Protes

Kompas.com - 17/02/2011, 13:29 WIB

MANAMA, KOMPAS.com - Berikut adalah sejumlah fakta penting tentang Bahrain, negara pulau di Teluk Persia yang kini menghadapi protes serupa dengan yang telah didera negara-negara Timur Tengah lainnya.

Geografi dan penduduk

Bahrain merupakan rangkaian pulau-pulau kecil di lepas pantai timur Semenanjung Arab, yang terjepit di antara Arab Saudi dan Qatar. Kerajaan ini mengambil namanya dari pulau terbesar, di mana ibukota, Manama, terletak.

Berdasarkan sensus Bahrain tahun 2010, populasi negara itu sebanyak 1,2 juta orang, tetapi orang Bahrain menjadi minoritas di negara mereka sendiri. Sekitar 54 persen penduduknya adalah ekspatriat, demikian menurut hasil sensus itu.

Meski keluarga penguasanya dari Muslim Sunni, sekitar dua pertiga penduduk Bahrain adalah Muslim Syiah.

Sebuah studi tahun 2006 oleh Konfederasi Internasional Serikat untuk Perdagangan Bebas melaporkan bahwa pekerja asing mencapai 60 persen dari angkatan kerja negara itu.

Rakyat Bahrain memiliki hak pilih sejak tahun 2002. Majelis rendah parlemen dipilih, sedangkan majelis tinggi ditunjuk oleh raja.

Sejarah

Penguasa Bahrain saat ini, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, merupakan penguasa terakhir dalam dinasti Arab yang merebut kendali atas kepulauan itu dari Persia tahun 1780-an.

Bahrain merupakan protektorat Inggris dari tahun 1861 hingga 1971, ketika akhirnya menjadi sepenuhnya independen.

Sebelum penemuan minyak tahun 1932, mutiara menjadi tulang punggung ekonomi Bahrain. Sejarah itu tercermin dalam patung monumental yang terdapat Bundaran Permata Manama, tempat terjadinya sejumlah demonstrasi akhir-akhir ini.

Hubungan Internasional

Bahrain telah menjadi markas dari Armada Kelima AS, cabang angkatan laut Amerika di Timur Tengah, sejak tahun 1995. Angkatan Laut AS telah mempertahankan keberadaannya di sana sejak tahun 1949.

Bahrain mengutus kontingen polisi untuk membantu memberikan keamanan bagi koalisi pimpinan Amerika yang bertempur di Afganistan.

Monarki itu memandang Iran, tetangganya di seberang Teluk Persia dan penguasanya dahulu, dengan "kecurigaan mendalam" dan curiga bahwa Iran mendukung gerakan oposisi Syiah, demikian menurut kawat diplomatik AS yang diungkapkan oleh situs WikiLeaks.

Iran telah menegaskan klaim teritorial atas Bahrain baik sebelum dan setelah revolusi Iran tahun 1979 yang menjatuhkan Shah Mohammed Reza Pahlavi.

Ekonomi

Minyak membentuk sekitar 30 persen dari perekonomian negara itu. Namun dengan perkiraan sebanyak 125 juta barel, cadangan minyak Bahrain terbilang kecil ketimbang yang dimiliki oleh tetangga-tetangganya.

Sejak tahun 1960-an, kerajaan itu telah berusaha untuk mendiversifikasi ekonominya dengan mengubah negara itu menjadi pusat pelayaran, perbankan, dan penyulingan.

Bahrain adalah negara Timur Tengah pertama yang menggelar balap Formula Satu Grand Prix, pada tahun 2004.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com