Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan Ponpes Yapi, Kriminal Murni

Kompas.com - 16/02/2011, 10:16 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Badrodin Haiti menegaskan, kasus penyerangan Pesantren Yapi di Kenep, Beji, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, merupakan tindak kriminal murni yang dilakukan oleh orang per orang secara bersama-sama.

Penegasan itu disampaikan Kapolda Jawa Timur seusai melakukan pertemuan tertutup dengan para komponen masyarakat Pasuruan di Pendapa Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (16/2/2011) dini hari.

Sebelumnya, komponen masyarakat Pasuruan yang terdiri atas para tokoh agama, Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan, serta Muspida Kabupaten Pasuruan melakukan pertemuan secara tertutup di Pendapa Kabupaten Pasuruan yang dimulai sejak Selasa malam.

Kapolda menyebutkan, tersangka yang kini masih terus diperiksa secara intensif di Mapolres Pasuruan sebanyak tiga orang. Kapolres Pasuruan AKBP Syahardiantono yang mendampingi Kapolda menyebutkan, ketiga tersangka tersebut masing-masing, UB, MZ, dan DU. Para tersangka yang masih berusia sekitar 20 tahunan sama-sama warga Bangil.

Kapolda menambahkan, upaya untuk mengungkap kasus yang bersifat massal antara pelaku dan barang bukti harus dicocokkan. "Polisi kini masih terus berupaya untuk mencocokkan keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa dengan barang bukti yang ada," kata Kapolda.

Kapolda mengungkapkan, terdapat sejumlah saksi yang kini masih diperiksa di Mapolres Pasuruan, tetapi yang telah terbukti menjadi tersangka baru tiga orang tersebut.

Ditegaskannya, masih ada kemungkinan jumlah tersangka juga masih bisa berubah lagi. Dijelaskan, motif insiden di Pesantren Yapi tersebut sementara ini terungkap hanya karena ketidaksukaan seseorang terhadap kelompok tersebut.  Tindakan yang dilakukan oleh para tersangka dilakukan secara pribadi-pribadi. Tidak ada perintah dari pimpinan organisasi.

Ia mengungkapkan, insiden di Pesantren Yapi dilakukan tersangka sepulang mengikuti pengajian di Singosari.  Disebutkan, dalam pengajian tersebut memang disinggung-singgung tentang aliran Syiah. Namun, penceramah dalam pengajian tersebut tidak ada provokasi untuk melakukan penyerangan terhadap kelompok dimaksud.

Insiden terjadi saat sekelompok orang yang pulang dari pengajian dari Singosari tersebut melintasi Pesantren Yapi dan saling mengejek, yang kemudian berkembang saling menyerang.

Kapolda juga mengaku telah mengonfirmasikan insiden tersebut ke pimpinan kelompok pengajian Aswaja (Ahlusunah wal Jamaah) Bangil. Diungkapkan, pimpinan kelompok pengajian juga menegaskan tidak memberikan komando penyerangan terhadap Pesantren Yapi.

Kapolda telah mendapat penjelasan dari Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, ataupun Ketua PCNU Bangil yang menegaskan bahwa kelompok pengajian Aswaja juga bukan termasuk dalam organisasi NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com