Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir Menghasut Perampokan

Kompas.com - 14/02/2011, 10:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa Abu Bakar Ba'asyir, Amir Jamaah Anshorud Tauhid, didakwa menghasut para anggotanya untuk melakukan fa'i atau perampokan dengan terlebih dulu membunuh pemilik harta. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk jihad.

Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2/2011), hasutan disampaikan Ba'asyir saat memberi ceramah khusus di rumah Alex alias Asep alias Gunawan, Ketua Asykari (militer) Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) wilayah Sumatera Utara pada Juli 2009.

Pertemuan itu diikuti Alex (tewas dalam kontak senjata setelah penyerangan Polsek Hamparan Perak), Khairul Ghazali, Aldian Rojak alias Ajo, dan belasan jamaah asal Medan. Saat itu, kata jaksa, Ba'asyir menyampaikan bahwa mereka harus memiliki wilayah untuk berjihad. "Meskipun kecil, kita harus berkuasa penuh atas wilayah itu," ucap jaksa menirukan ceramah Ba'asyir.

Dikatakan jaksa, dalam ceramah, Ba'asyir juga mengatakan, fa'i dibenarkan di dalam Islam. "Bukan hanya semata-mata mengambil hartanya saja, fa'i ditujukan kepada semua orang kafir, yaitu orang-orang di luar Islam dan penguasa atau pemerintah yang tidak menjalankan syariat Islam," tutur jaksa.

"Terdakwa juga menyampaikan, orang-orang kafir yang menjadi musuh Islam adalah mereka yang tidak ingin negara ini dijadikan negara tegaknya syariat Islam. Musuh tersebut adalah Amerika, Yahudi dan sekutunya, Nasrani atau pemerintah," papar jaksa.

Untuk mendirikan negara Islam, terang jaksa, para teroris melakukan aksi-aski teror dengan senjata api dan bom. Tujuan dari aksi itu untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat dan memecah belah pemerintah untuk memudahkan pengambilalihan kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com