Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirza Ghulam Ahmad "Sang Mesias"

Kompas.com - 13/02/2011, 22:06 WIB

Hari ini, 13 Februari, adalah hari kelahiran pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Macam apa kiranya sosok yang memiliki pengikut di banyak negara, termasuk Indonesia, dan telah memicu kontroversi sebagian umat Islam di negeri kita itu?

Menurut intelektual muda Nahdatul Ulama (NU), Zuhaeri Misrawi, perkembangan Islam di India yang dimotori oleh Gulam Ahmad, adalah sebuah konsekuensi dari agama Islam yang bersifat universal, sehingga dapat diterima di belahan bumi manapun  dan dengan interpretasi yang khas sesuai dengan masyarakatnya.

Apabila di India muncul Ahmadiyah, maka di Iran muncul golongan Syiah, dan di Irak ada golongan Suni.

Kelahiran Ahmadiyah sendiri di India dipicu oleh tekanan imperialisme dan krisis sosial umat Islam setempat. Melalui pencarian yang panjang, akhirnya Gulam Ahmad mendapat serupa ilham atau risalah yang kemudian dibukukan, dan kemudian menjadi "kitab" bagi umat Ahmadiyah hingga kini.

Zuhaeri menambahkan, Mirza Gulam Ahmad mengaku sebagai nabi umati, yakni setara dengan ulama yang mendapatkan risalah, dan segala tindak tanduknya mencontoh perbuatan Nabi Muhammad. Perbedaan istilah inilah yang kemudian memicu ketegangan antara kalangan Ahmadiyah dan pemeluk Islam mainstream dari dulu hingga kini.

Nama asli tokoh ini adalah Ghulam Ahmad. Mirza sendiri melambangkan keturunan Moghul. Namun Gulam lebih menyukai menggunakan nama Ahmad karena dipandang ringkas. Maka, waktu menerima baiat dari orang-orang, Gulam hanya memakai nama Ahmad.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad lahir pada tanggal 13 Februari 1835 M, atau 14 Syawal 1250 H, bertepatan pada hari Jumat subuh, di rumah keluarga Mirza Ghulam Murtaza di Desa Qadian. Gulam lahir kembar. Namun saudara kembarnya, perempuan, tidak berapa lama kemudian meninggal dunia. Konon, kelahiran kembar Gulam sesuai dengan nubuat yang tertera di dalam "kitab-kitab" bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar. Nah, setelah dewasa, Gulam mengaku mendapat risalah dari "langit" yang memberitakan dirinya adalah sang mesias atau juru selamat, atau Imam Mahdi.

Qadian terletak 57 km sebelah Timur kota Lahore, dan 24 km dari kota Amritsar di provinsi Punjab, India.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah keturunan Haji Barlas, raja kawasan Qesh, yang merupakan paman Amir Tughlak Temur. Tatkala Amir Temur menyerang Qesh, Haji Barlas sekeluarga terpaksa melarikan diri ke Khorasan dan Samarkand, dan mulai menetap di sana. Tetapi pada abad kesepuluh Hijriah atau abad keenambelas Masehi, seorang keturunan Haji Barlas, bernama Mirza Hadi Beg beserta 200 orang pengikutnya hijrah dari Khorasan ke India karena beberapa hal, dan tinggal di kawasan sungai Bias dengan mendirikan sebuah perkampungan bernama Islampur, 9 km jauhnya darii sungai tersebut.

Mirza Hadi Beg dikenal cerdik dan pandai, karenanya oleh pemerintah pusat Delhi diangkat sebagai qadhi (hakim) untuk daerah sekelilingnya. Oleh sebab kedudukannya sebagai qadhi itulah maka tempat tinggalnya disebut Islampur Qadhi. Lambat laun kata Islampur hilang, tinggal Qadhi saja. Dikarenakan logat daerah setempat, akhirnya disebut sebagai Qadi atau Qadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com