Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Kesehatan Rakyat Lebih Penting

Kompas.com - 18/01/2011, 15:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menolak mengomentari lebih jauh mengenai penyakit kanker paru-paru yang kini tengah diidapnya. Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Selasa (18/1/2011), Endang menolak berkomentar karena kesehatannya tidak begitu penting daripada tugas utamanya dalam mengurus kesehatan rakyat.

"Kemarin kan sudah dijelaskan (dalam keterangan pers), sekarang ngomongin yang lain. Jangan ngomongin itu lagi karena nanti orang-orang bilang 'Wah urusan lain banyak yang penting, malah ngurusin kesehatan diri pribadi'. Kesehatan pribadi tidak penting, tetapi kesehatan rakyat (lebih penting). Tanya yang lain saja," ungkapnya.

Dengan singkat-singkat, Endang menyangkal bahwa dirinya sudah mengetahui penyakitnya sejak lama. Menurut dia, penyakit itu baru diketahui dan tidak ada gejala yang dirasakannya. "Ya, kalau kita tahu kan pasti rajin berobat," katanya.

Endang pun menegaskan dirinya tidak takut menjadi salah satu menteri yang akan terkena perombakan kabinet (reshuffle) hanya karena diketahui mengidap penyakit berat ini. Baginya, tugas yang diemban saat ini merupakan amanah. "Pokoknya selama kita mendapat amanah, kita kerjakan sebaik-baiknya. Kalau dianggap enggak bagus, ya sudah. Kalau ternyata masih dianggap jelek, kalau mau diganti, ya silakan saja," katanya.

Dalam pernyataannya kemarin, Endang mengungkapkan, penyakit kanker paru-paru baru diketahuinya dari hasil pemeriksaan kesehatan rutin pada Oktober 2010, tepat setahun setelah ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Ia menganggap, penyakit yang sudah mencapai stadium empat tersebut sebagai sebuah anugerah dari Tuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com