Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Tak Jujur, SBY Undang Para Tokoh

Kompas.com - 16/01/2011, 23:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (17/1/2011), dijadwalkan mengundang para tokoh lintas agama untuk berdialog menanggapi keresahan mereka terkait penilaian ketidakjujuran pemerintah dalam penanganan berbagai masalah bangsa.

Dari informasi yang diterima Kompas, Minggu (16/1/2011) malam ini, pertemuan para tokoh agama yang diperluas itu akan diadakan di Istana Negara, Jakarta, setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Yudhoyono tentang penanganan kasus Gayus HP Tambunan dan lainnya.

Selain mengundang para tokoh agama yang pernah mengaku resah karena pemerintah dinilai tidak jujur dalam penanganan berbagai masalah bangsa, Presiden Yudhoyono disebutkan juga akan mengundang tokoh-tokoh agama lain yang secara resmi memimpin umat agama, antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Said Agil Siradj, Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Siti Hartati Murdaya, dan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin).

Minggu malam ini, Presiden Yudhoyono di rumah pribadinya, Puri Indah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, sejak pukul 21.00, secara mendadak mengundang Wakil Presiden Boediono, tiga menteri koordinator (menko) bidang politik, perekonomian, dan kesejahteraan.

Selain itu, Presiden juga mengundang Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Selain membahas rencana rapat terbatas soal Gayus dan masalah hukum lain, juga dibicarakan rencana pertemuan dengan para tokoh agama yang diperluas.

Meskipun Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, saat dihubungi Kompas, hingga Minggu malam, masih belum memberikan jawaban, pejabat lain membenarkan adanya pertemuan tersebut.

"Benar, Pak Wapres tadi datang sekitar pukul 20.45. Ada tiga menko, Pak Patrialis, Pak Sudi. Akan tetapi, Pak Suryadharma Ali (Menteri Agama) belum kelihatan," ungkap pejabat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    Nasional
    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Nasional
    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Nasional
    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Nasional
    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Nasional
    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Nasional
    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Nasional
    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com