RJA Molor, DPR Rugi Puluhan Miliar Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com — Molornya waktu renovasi dan pembangunan Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR membuat lembaga tersebut mengalami kerugian hingga puluhan miliar.

Seharusnya, kompleks perumahan anggota DPR selesai pada September 2010 lalu. Namun, kontraktor beralasan ada pekerjaan tambahan yang membuat pelaksanaan pembangunan mundur dari waktu yang dijadwalkan. Akibatnya, Ketua DPR Marzuki Alie mengungkapkan, DPR harus menambah anggaran untuk sewa rumah anggota DPR.

Dijelaskan Marzuki, setiap bulannya DPR harus memberikan uang sewa rumah Rp 15 juta bagi sekitar 500 orang anggota yang seharusnya menempati rumah dinas.

"Saya kecewa uang negara harus keluar lagi untuk kontrak rumah. Kerugian nyatanya harus memberikan uang sewa Rp 15 juta per bulan dikali sekitar 500 orang anggota. Jadi per bulan sudah Rp 7,5 miliar. Dikali 3 bulan sudah Rp 22,5 miliar," ujarnya, Jumat (7/1/2011) di Gedung DPR, Jakarta.

Ke depannya, Marzuki berpendapat, ketentuan RJA DPR sebaiknya dihapuskan. "Untuk lima tahun ini oke-lah. Ke depannya, berikan saja uang sewa, terserah mereka mau untuk menyewa atau membeli rumah," katanya.

Selanjutnya, dia menyarankan agar peraturan perundang-undangan yang mengatur bahwa pejabat negara berhak atas rumah dinas atau rumah jabatan dihapuskan.