Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Juta Pohon Ditanam di Dieng

Kompas.com - 17/12/2010, 08:59 WIB

Banjarnegara, Kompas - Sekitar 4 juta pohon ditanam di Dataran Tinggi Dieng sebagai upaya untuk merehabilitasi lingkungan dataran tinggi terluas di Jawa Tengah tersebut. Penanaman jutaan pohon tersebut sebagai bagian dari kegiatan peringatan Hari Konservasi Sedunia.

Penanaman pohon dilakukan oleh masyarakat setempat bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) di Banjarnegara, Kamis (16/12).

Bibit pohon yang ditanam berasal dari bantuan BUMN, BUMD, pemerintah daerah, dan LSM. Jenis pohon yang ditanam di antaranya kayu putih, mahoni, albasia, dan sejumlah tanaman keras lainnya.

Ketua Kelompok Tani Wijayakusuma Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Slamet Samijaya, mengungkapkan, kepedulian banyak pihak untuk menghijaukan kembali Dieng memberikan semangat lebih bagi para petani di Dieng untuk juga turut menjaga lingkungan mereka.

Pasalnya, selama ini sangat sulit membangkitkan semangat tersebut di kalangan petani karena keterikatan kuat masyarakat setempat dengan tanaman kentang.

”Sejak beberapa tahun terakhir semangat petani di sini untuk ikut menghijaukan kembali Dieng terus meningkat. Mereka mulai sadar pentingnya pelestarian lingkungan,” katanya.

Kerusakan lingkungan Dieng telah memicu berbagai persoalan bagi warga setempat. Selain ketersediaan air tanah yang kian terbatas, penggunaan pestisida yang berlebihan mengakibatkan tingginya kandungan racun dalam tanah pada lahan-lahan pertanian di Dieng.

”Kami berharap dengan penanaman ini ke depan Dieng akan lebih baik kondisinya, terutama bagi anak cucu kami,” ujar Slamet.

Ahmad Syakur, petani di Desa Batur, Kecamatan Batur, yang ikut dalam kegiatan penanaman jutaan pohon tersebut mengakui, untuk meninggalkan secara langsung tanaman kentang, masih sulit bagi petani di Dieng.

”Kami sebenarnya sadar terhadap masalah kerusakan ini. Akan tetapi, sulit juga untuk bisa lepas dari kentang karena itu penghidupan utama kami,” ujar Ahmad. (Han)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com