Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Cirus Pakai "Lie Detector"

Kompas.com - 14/12/2010, 16:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendi, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan untuk menelusuri aliran dana Gayus HP Tambunan yang disebut diserahkan mantan kuasa hukum Gayus, Haposan Hutagalung, kepada mantan Jampidum AH Ritonga dan Jampidum Kamal Sofyan. Penggunaan perangkat pendeteksi ini terpaksa dilakukan karena penelusuran tim Jamwas terhambat pada bungkamnya Haposan Hutagalung dan jaksa Cirus Sinaga.

"Sudah diperiksa, Haposan tetep bisu seribu bahasa," ucap Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendi, Senin (14/12/2010), dalam Rakernas Kejaksaan Agung 2010. Selain Haposan, tim internal kejaksaan yang menelusuri aliran dana Gayus juga sudah memeriksa Cirus Sinaga. "Sama kayak Haposan, bisu seribu bahasa," ujar Marwan.

Namun, di dalam pemeriksaan, Cirus membantah tuduhan adanya aliran dana yang diterima jaksa penuntut umum dalam perkara pencucian uang dengan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan di PN Tangerang.

Marwan mengakui, sejak pembentukan tim investigasi internal penelusuran aliran dana Gayus, tim terkendala pada aksi bungkamnya Haposan. Untuk menyiasatinya, tim berencana menggunakan pendeteksi kebohongan. Namun, penggunaan alat ini masih menunggu izin dari Jaksa Agung. Saat ini penelusuran dilakukan di bawah pengawasan, bukan masuk dalam tahap penyidikan.

"Dengan bungkamnya Haposan seribu bahasa itu, ini sekarang yang jadi lagi pemikiran. Kalau bisa menggunakan lie detector, saya kira itu satu-satunya jalan untuk mengetahui apakah keterangan itu bohong atau enggak," ucap Marwan.

Sementara itu, AH Ritonga dan Kamal Sofyan hingga kini masih belum diperiksa karena masih bestatus terlapor. "Terlapor nanti belakangan," tutur Marwan.

Seperti diberitakan, dalam pernyataannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus menyatakan pernah dimintai 500.000 dollar AS oleh kuasa hukumnya, Haposan Hutagalung. Saat itu Haposan mengatakan, uang tersebut diberikan kepada mantan Jampidum AH Ritonga dan Jampidum Kamal Sofyan supaya memuluskan petunjuk penuntutan (juktut) kasus penggelapan Gayus yang disidangkan di Pengadilan Negeri Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com