Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Kesehatan di Internet

Kompas.com - 13/12/2010, 06:55 WIB

Kita bersyukur Badan POM kita termasuk Badan POM yang dianggap baik kinerjanya di kawasan ASIA. Cukup banyak teman-teman dari negara lain yang berkunjung ke Badan POM kita, dan WHO juga beberapa kali pernah mengadakan pelatihan di Indonesia dengan peserta dari mancanegara.

Badan POM digunakan sebagai tempat pelatihan. Jadi, untuk menggunakan obat baru, kita tidak begitu saja mengimpor obat tersebut lalu digunakan seperti barang dagangan lain. Untuk obat dan makanan, diperlukan prosedur yang menjamin keamanan untuk masyarakat.

Berita di media termasuk internet memang sering menarik perhatian karena menginformasikan berbagai penelitian yang dilakukan di pusat-pusat penelitian di dunia. Namun, diperlukan waktu yang cukup lama untuk obat tersebut dapat diguankan di masyarakat. Untuk menetapkan manfaat dan keamanan dilakukan beberapa tahap pengujian sebelum dapat disimpulkan benar-benar aman.

Kita masih ingat banyaknya bayi thalidomid, yaitu bayi yang lahir cacat pada penggunaan obat thalidomid pada perempuan hamil di dunia sekitar tahun 1960. Kejadian tersebut tentu kita harapkan tak berulang kembali.

Dokter harus mengikuti perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran karena dokter dalam menjalankan layanan kedokteran perlu menerapkan ilmu kedokteran yang berdasarkan bukti. Dokter mengikuti perkembangan tersebut melalui jurnal ilmiah kedokteran baik yang dicetak maupun melalui elektronik dan dalam melakukan praktik kedokteran mempertimbangkan berbagai penelitian dan bukti temuan baru.

Vaksin HIV

Mengenai vaksin HIV sudah tentu kalangan kedokteran di Indonesia juga mengikutinya. Penelitian lapangan vaksin HIV yang pernah dilakukan di Thailand sebenarnya amat kita tunggu, tetapi hasilnya baru menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan vaksin HIV hanya mendapat perlindungan sekitar 32 persen dibandingkan dengan kontrol. Angka perlindungan ini masih dianggap rendah sehingga vaksin masih harus di sempurnakan.

Di Institut Virologi dan Kanker Biologi Universitas Indonesia, para peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sedang mengembangkan vaksin influenza (H5N1), demam berdarah dengue (DBD), serta HIV dengan menggunakan virus yang berasal dari Indonesia. Ini menunjukkan bahwa para dokter dan peneliti kita bukan hanya sebagai penonton dan konsumen kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong kemajuan tersebut.

Memang tak mudah memilah informasi yang dapat dipercaya melalui internet. Anda dapat mencoba membuka informasi dari sumber-sumber WHO, Kementerian Kesehatan, situs profesi kedokteran serta universitas. Memang kita juga perlu hati-hati terhadap informasi yang disampaikan pihak-pihak untuk memperoleh keuntungan komersial.

 

Dr Samsuridjal Djauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com