JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, mengaku sebenarnya tak mau ambil pusing soal pemberitaan tabloid SI yang mengatakan bahwa dia menerima suap berupa apartemen mewah di bilangan Rasuna Said senilai Rp 2 miliar dari pengusaha Aburizal Bakrie.
Pemberitaan tersebut dilansir tabloid SI edisi 101 tanggal 19 November-3 Desember 2010. Judul berita tersebut "Multi Accident Award" dan berada di halaman 13.
"Di tengah perseteruan, kontroversi, dan penolakan oleh sastrawan sampai cendekiawan atas penganugerahan Bakrie Award, belakangan nama sekelas Ahmad Syafii Maarif, seorang cendekiawan sekaligus pendiri Maarif Institute, cenderung bungkam. Menurut sumber SI, Syafii Maarif bungkam dan tidak kritis lagi setelah menerima apartemen mewah senilai Rp 2 miliar dari Aburizal Bakrie," sebut berita tersebut. Seperti dikabarkan, Buya selama ini dikenal kritis atas insiden Lumpur Lapindo.
Sebelum pemberitaan di atas, pada terbitan edisi 100, SI sempat menurunkan pemberitaan sejenis. Namun, pada edisi tersebut tak disebutkan nominal harga apartemen tadi. Setelah pemberitaan diturunkan, tepatnya tanggal 25 September 2010, seorang wartawan SI telah menyampaikan permintaan maaf. Namun, pada edisi berikutnya, SI malah menajamkan pemberitaan tersebut.
"Sebenarnya saya sudah tak mau menanggapi pemberitaan itu. Seakan-akan SI itu besar. Saya juga tidak tahu pemberitaan itu jika tidak diinformasikan seorang kawan. Tapi, saya berpikir, jika didiamkan, nanti publik malah menganggap hal itu benar," kata Buya pada jumpa pers singkat di Jakarta, Rabu (8/12/2010).
Pada kesempatan itu, Buya membantah memiliki apartemen tersebut. "Jadi, harga saya hanya Rp 2 miliar?" kata Buya seraya tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.