Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan "Kompas" Minta Dewan Pers Adil

Kompas.com - 24/11/2010, 17:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Harian Kompas meminta Dewan Pers bersikap adil dalam menangani laporan Direktur Utama Kitacomm Henny Lestari selaku konsultan public relation PT Krakatau Steel dalam penjualan saham perdana (initial public offering/IPO). Henny sebelumnya menyebut sejumlah wartawan memeras dan minta jatah saham PT KS.

Wartawan Kompas, Reinhard Nainggolan, berharap Dewan Pers dapat menjaga kredibilitasnya. "Kita minta Dewan Pers transparan saja, fair dalam hal ini, bahwa ini telah memecah belah pers di Indonesia, sayang sekali ya," ujar Reinhard seusai dimintai keterangan di kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Dewan Pers hari ini mempertemukan pihak Harian Kompas dengan pihak Kitacomm. Pertemuan tersebut dilakukan untuk mengecek silang informasi yang disampaikan Henny Lestari dan Reinhard. "Ya, kita perjuangkan saja, nanti kita tunjukkan bukti," kata Reinhard.

Terkait masalah tudingan pemerasan tersebut, Reinhard mempertanyakan bentuk laporan yang dilontarkan Henny. Hingga kini, kata Reinhard, dia belum melihat laporan pihak Kitacomm secara resmi dan tertulis. "Pelapornya ini melaporkan saja belum secara resmi, belum secara tertulis, sehingga siapa pelapornya saya belum tahu. Saya ingin pegang laporan tertulisnya," kata Reinhard.

Pihak Kompas, kata Reinhard, setuju jika wartawannya diproses Dewan Pers apabila benar melakukan pelanggaran etik. Kompas juga bersedia diproses penegak hukum jika wartawannya benar terbukti melanggar hukum.

"Kalau ada yang melanggar hukum, kami setuju itu diproses. Kalau tidak menerapkan kode etik yang baik, diproses juga," imbuhnya.

Hingga berita ini diturunkan, konfrontasi antara pihak Kompas dan Kitacomm di Dewan Pers masih berlangsung. Pihak Harian Kompas diwakili Redaktur Pelaksana Budiman Tanuredjo, wartawan senior Ninok Leksono, dan Reinhard. Sementara Kitacomm, jika sesuai rencana, akan diwakili Henny Lestari.

Ketua Dewan Pers Bidang Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etik Agus Sudibyo menyampaikan bahwa Henny hadir dalam pertemuan yang tertutup untuk pewarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com