Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneguhkan Semangat Berkurban

Kompas.com - 16/11/2010, 08:52 WIB

Azyumardi Azra

Setiap kali kedatangan hari raya Idul Adha 1431 Hijriah, perhatian kita banyak tertuju kepada jemaah haji yang sedang melaksanakan sejumlah ibadah pokok ibadah haji di Mekkah. 

Idul Adha tidak terpisahkan dengan ibadah haji karena itu ia juga sering disebut ”Idul Haj”. Idul Adha dikenal pula ”Idul Kurban”—momen saat kaum Muslimin melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan sembelihan. 

Idul Adha di Indonesia memang tidak dirayakan semeriah Idul Fitri. Tetapi, juga jelas, Idul Adha atau Idul Kurban mengandung banyak nilai, makna, dan semangat penting bagi kehidupan pribadi dan sosial yang tetap relevan dan perlu peneguhan dalam kehidupan berbangsa. 

Spiritual dan keakraban 

Ibadah haji dan ibadah kurban mengandung makna hampir sama—peningkatan semangat mengorbankan sebagian harta yang dimiliki untuk kepentingan ilahiah dan kemanusiaan. Penunaian ibadah haji memerlukan kemampuan (istitha’ah) finansial tidak sedikit untuk biaya perjalanan dan keluarga yang ditinggalkan, di samping kemampuan jasmani dan rohani. 

Seseorang pada dasarnya tidak disarankan pergi ke Tanah Suci jika hanya mampu membayar ongkos naik haji, tetapi meninggalkan keluarganya terlunta-lunta. Pertimbangan terjaminnya kehidupan keluarga menjadi sangat penting sebelum seorang Muslim menunaikan ibadah haji. 

Pertimbangan ini kian luas ketika untuk pergi haji kaum Muslimin Indonesia kini harus masuk daftar tunggu empat sampai tujuh tahun karena jumlah mereka yang ingin memenuhi panggilan Nabi Ibrahim terus meningkat setiap tahun. Karena itu, mereka yang sudah haji sebaiknya ”mengalah” tidak lagi pergi haji, dan memberi kesempatan kepada mereka yang belum pernah. 

Ibadah haji dan kurban memiliki distingsi khusus dibandingkan dengan ibadah-ibadah lain karena sekaligus menyangkut hubungan dengan Tuhan (habl min Allah) dan hubungan sesama manusia (habl min al-nas). Penting ditekankan, hubungan manusia dengan Tuhan tak dapat mencapai kesempurnaan jika tidak disertai hubungan baik dengan sesama manusia. 

Kedua ibadah ini merupakan ibadah khas untuk mendaki ”kenaikan spiritual”—mencapai posisi (maqam) lebih tinggi. Setiap mereka yang menunaikan ibadah haji pasti ingin mencapai derajat haji mabrur, yaitu ibadah haji yang penuh kesempurnaan dan kebajikan. Derajat haji mabrur seyogianya tecermin pula dalam berbagai kebajikan kemanusiaan ketika kembali ke tempat masing-masing. 

Ibadah kurban, sesuai dengan kandungan makna qurban, juga bertujuan membuat seseorang lebih qarib, dekat dengan Tuhan, sekaligus dengan manusia lain. Hewan sembelihan kurban mendekatkan hubungan dan ikatan batin mereka yang berharta dengan orang-orang tak berpunya, yang mungkin makan daging hanya sekali setahun ketika diberi daging kurban. 

Bencana dan solidaritas 

Ibadah haji dan ibadah kurban dengan penekanan kuat terhadap pengorbanan untuk solidaritas kemanusiaan senantiasa relevan dalam kehidupan. Oleh karena itu, aktualisasi semangat, nilai dan keutamaan berkurban seyogianya tidak terbatas pada Idul Adha dan Idul Kurban; mesti terus diteguhkan dari waktu ke waktu. Peneguhan semangat berkurban jelas sangat mendesak, ketika rangkaian bencana melanda Tanah Air, mulai dari banjir bandang di Wasior (Papua), tsunami di Mentawai, erupsi Gunung Merapi, dan musibah-musibah lain. 

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

    Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

    Nasional
    PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

    PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

    Nasional
    KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

    KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

    Nasional
    KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

    KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

    Nasional
    Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

    Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

    Nasional
    KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

    KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

    Nasional
    PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

    PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

    Nasional
    DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

    DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

    Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

    Nasional
    Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

    Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

    Nasional
    Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

    Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

    Nasional
    Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

    Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

    Nasional
    Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

    Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

    Nasional
    1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

    1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

    Nasional
    Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

    Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com