Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Main-main dengan Kronologis

Kompas.com - 13/11/2010, 14:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menyusul tertangkapnya kembali sosok seorang pria mirip Gayus HP Tambunan dalam video tim multimedia Kompas saat menonton turnamen tenis di Bali, aparat kepolisian harus memberikan klarifikasi. Pasalnya, dalam video itu menunjukkan Gayus sudah menonton tenis di Bali sejak Kamis (4/11/2010), sementara keterangan resmi Mabes Polri menyebutkan Gayus keluar tahanan pada hari Jumat (7/11/2010).

Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, mengatakan, polisi terkesan main-main dengan kronologis keluar masuknya Gayus dari Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Polisi belum sepenuhnya terbuka soal keluarnya Gayus.

"Polisi sudah perkirakan memang kronologis yang mau dipakai gimana. Kalau dia memang baru pertama kali keluar, pasti polisi, kan bisa langsung sebutkan tanggal dan harinya. Tetapi, karena dia keluar masuknya sudah biasa, jadi mungkin catatan sebagai antisipasi seperti itu tidak tepat," ungkapnya kepada Kompas.com, Sabtu (13/11/2010).

Menurut anggota komisi yang membidangi masalah hukum, perundangan, HAM dan keamanan ini, jika mengacu pada kronologis dan tindakan suap, dirinya percaya bahwa Gayus memang keluar dari rutan sebelum hari Jumat.

"Jadi menurut saya, polisi buang badan, belum sepenuhnya juga mau mengungkap ini. Padahal, untuk membuktikannya, kan mudah saja, tinggal diuji di lab," tambahnya.

Politisi PKS ini mendesak polisi untuk tidak "berlindung di balik sebatang ilalang" karena pada akhirnya semua fakta yang tidak valid bisa terungkap. Selain itu, menurut Nasir, peristiwa ini menjadi momen yang baik bagi Polri untuk membenahi lemahnya sistem pengawasan di internal polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com