JAKARTA, KOMPAS.com — Menyusul tertangkapnya kembali sosok seorang pria mirip Gayus HP Tambunan dalam video tim multimedia Kompas saat menonton turnamen tenis di Bali, aparat kepolisian harus memberikan klarifikasi. Pasalnya, dalam video itu menunjukkan Gayus sudah menonton tenis di Bali sejak Kamis (4/11/2010), sementara keterangan resmi Mabes Polri menyebutkan Gayus keluar tahanan pada hari Jumat (7/11/2010).
Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, mengatakan, polisi terkesan main-main dengan kronologis keluar masuknya Gayus dari Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Polisi belum sepenuhnya terbuka soal keluarnya Gayus.
"Polisi sudah perkirakan memang kronologis yang mau dipakai gimana. Kalau dia memang baru pertama kali keluar, pasti polisi, kan bisa langsung sebutkan tanggal dan harinya. Tetapi, karena dia keluar masuknya sudah biasa, jadi mungkin catatan sebagai antisipasi seperti itu tidak tepat," ungkapnya kepada Kompas.com, Sabtu (13/11/2010).
Menurut anggota komisi yang membidangi masalah hukum, perundangan, HAM dan keamanan ini, jika mengacu pada kronologis dan tindakan suap, dirinya percaya bahwa Gayus memang keluar dari rutan sebelum hari Jumat.
"Jadi menurut saya, polisi buang badan, belum sepenuhnya juga mau mengungkap ini. Padahal, untuk membuktikannya, kan mudah saja, tinggal diuji di lab," tambahnya.
Politisi PKS ini mendesak polisi untuk tidak "berlindung di balik sebatang ilalang" karena pada akhirnya semua fakta yang tidak valid bisa terungkap. Selain itu, menurut Nasir, peristiwa ini menjadi momen yang baik bagi Polri untuk membenahi lemahnya sistem pengawasan di internal polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.