Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ronggo Warsito Dapat Bintang Mahaputera

Kompas.com - 11/11/2010, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Almarhum Raden Ngabehi Ronggowarsito dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penganugerahan ini atas rekomendasi Sekretariat Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan kepada Presiden Yudhoyono. Penganugerahan ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/11/2010).

Ronggowarsito lahir di Surakarta pada 15 Maret 1802 dan wafat di Surakarta pada 24 Desember 1873. Nama asli Ronggowarsito adalah Bagus Burham. Ia adalah putra dari Mas Pajangswara dan cucu dari Yasadipura II, pujangga besar Kasunanan Surakarta. Ronggowarsito diangkat sebagai Panewu Carik Kadipaten Anom bergelar Raden Ngabei Ronggowarsito, menggantikan ayahnya yang meninggal di penjara Belanda pada tahun 1830.

Lalu, setelah kakeknya wafat, Ronggowarsito diangkat sebagai pujangga Keraton Surakarta oleh Pakubuwana VII pada tanggal 14 September 1845. Semasa hidupnya, Ronggowarsito menghasilkan banyak karya sastra, seperti Serat Aji Pamasa, Serat Candrarini, Serat Kalatidha, Serat Paramayoga, Suluk Saloka Jiwa, hingga Serat Sabda Jati. Ronggowarsito meninggal dunia secara misterius pada 24 Desember 1873.

Anehnya, tanggal kematian tersebut justru terdapat dalam karya terakhirnya, Serat Sabda Jati, yang ditulisnya sendiri. Hal ini menimbulkan dugaan kalau Ronggowarsito meninggal karena dihukum mati sehingga ia bisa mengetahui persis kapan hari kematiannya.

Selain Ronggowarsito, empat orang lainnya yang menerima Bintang Mahaputera Adipradana adalah penulis Wedatama dan juga Raja Mangkunegaran, almarhum Mangkunagara IV; pejuang Sulawesi Tengah almarhum Sayyid Idrus Bin Salim Segaf Aljufrie, pujangga almarhum Sutan Takdir Alisyahbana, dan pelukis almarhum Saleh Syarif Bustaman.

Sementara itu, Presiden juga menganugerahi Bintang Mahaputera Utama kepada tokoh pejuang Sulawesi Selatan, almarhum Andi Makkasau Parenrengi Lawawo, dan tokoh pejuang Sulawesi Barat almarhumah Hajjah Andi Depu. Bintang Mahaputera Nararya dianugerahkan kepada pejuang perintis Kemerdekaan RI almarhum Alexius Impurung Mendur dan pejuang perintis Kemerdekaan RI almarhum Frans Soemarto Mendur.

Bintang Jasa Pratama dan Bintang Jasa Nararya, masing-masing dianugerahkan kepada mantan Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies almarhum Marwoto Hadi Soesastro dan seniman didong almarhum Abdul Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com