Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Usulkan Panggil Gubernur Sumbar

Kompas.com - 05/11/2010, 13:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi kepergian Gubernur Sumbar, Iwan Prayitno ke Munich, Jerman, politikus PDIP yang juga anggota komisi II DPR, Budiman Sujatmiko berencana akan mengusulkan kepada komisinya untuk memanggil Irwan Prayitno.

Hal ini disampaikannya seusai diskusi Politisasi Bencana yang digelar oleh Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (Sejuk) di kawasan Slipi (5/11/2010). "Saya akan usulkan komisi 2 memanggil yang bersangkutan, kalau perlu mendagrinya juga dipanggil karena ada keterangan beda mendagri dengan gubernur," jelas Budiman.

Menurut Budiman, hal ini dilakukan karena adanya perbedaan keterangan antara Irwan Prayitno dengan Mendagri. "Mendagri bilang tidak memberi izin, tapi Gubernur bilang udah dapat izin. Ini bukan masalah kepekaan gubernur saja, tapi juga soal otoritas. Kalau Mendagri benar tidak memberi izin bagaimana Gubernur bisa nekat pergi," ungkapnya.

Namun demikian, jika terbukti terjadi pelanggaran, Gubernur Sumbar tetap tidak akan diberikan sanksi oleh DPR. "Memang tidak ada sanksi, tapi ini soal etika. Saya kira ini akan jadi teguran keras bagi gubernur atau mendagri," jelas Budiman.

Di sisi lain, Ulil Abshar-abdalla, tokoh Jaringan Islam Liberal berharap agar DPR memiliki kode etik khusus yang mengatur jika masalah ini terulang kembali. Hal ini dianggap perlu karena keberadaan Gubernur dalam situasi tanggap bencana sangat penting. "Harus ada kode etik, misalnya kalau ada bencana para pejabat itu tidak boleh kemana-mana," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com