Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Presiden Bicara Lapindo Lagi...

Kompas.com - 01/11/2010, 17:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat membahas soal lumpur Lapindo pada sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/11/2010). Presiden menagih perbaikan atas luapan lumpur yang sudah berlangsung empat tahun itu.

"Yang kita perlukan adalah solusi permanen. APBN keluar terus setiap tahun, meski dari pihak Lapindo juga keluar (dana)," kata Presiden.

Presiden meminta agar pihak-pihak yang memiliki keahlian di bidang penanganan kebocoran lumpur dilibatkan. "Ajak perguruan tinggi, geologis. Kerja sama dengan negara-negara sahabat yang memiliki expertise untuk memastikan seperti apa yang terjadi di balik permukaan lumpur. Apakah masih ada peluang dari semburan itu? Kalau tidak, seperti apa solusinya?" katanya.

"Saya ingin suatu studi tuntas, konklusi, dan rekomendasi. Dengan demikian, kita lakukan penanganan berdasarkan kesimpulan ilmiah," sambung Presiden.

Sebelumnya, sepanjang September lalu, jumlah titik semburan gas bercampur lumpur di sekitar kolam penampungan lumpur Lapindo meningkat dari 191 titik semburan pada akhir September lalu menjadi 220 titik semburan pada awal Oktober ini.

Salah satu semburan muncul 7 meter dari tepi Jalan Raya Porong. Titik semburan itu tepatnya di belakang warung milik Habibah (45) di RT 12 RW 3 Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Semburan gas bercampur lumpur yang sangat mengkhawatirkan itu muncul hari Senin (4/10/2010) sekitar pukul 21.00. Semburan itu membentuk kolam berukuran 5 x 10 meter.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), semburan yang mengandung gas metan itu mudah terbakar jika tersulut api. Oleh karena itu, petugas BPLS memasang pita pengaman dan papan pengumuman di sekitar semburan.

Habibah yang biasanya memasak di warung kini memilih memasak di rumah tetangganya karena khawatir semburan itu terbakar. "Pembeli saya larang merokok di warung. Saya khawatir peristiwa kebakaran di RT 3 RW 1 terulang," katanya, Rabu (6/10) di Sidoarjo.

Anggota staf Humas BPLS, Akhmad Kusairi, mengatakan, semburan gas bercampur lumpur di RT 12 RW 3 merupakan semburan lama yang aktif kembali. Setahun lalu, semburan itu sudah muncul, kemudian berangsur-angsur mati. Namun, kini semburan itu aktif lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com