Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentawai Butuh Helikopter

Kompas.com - 29/10/2010, 15:45 WIB

PADANG, KOMPAS.com -  Distribusi bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat selalu terhambat cuaca buruk dan keterbatasan sarana transportasi.

Sejak bantuan bagi korban gempa dan tsunami mulai berdatangan dari Padang, distribusi bantuan dipusatkan di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dari Sikakap, bantuan didistribusikan menggunakan kapal-kapal kecil.

Hari Jumat pagi, hujan turun di Sikakap yang berada di Pulau Pagai Utara. Hujan dan disertai ancaman badai bahkan masih terus turun hingga siang hari, sehingga kapal-kapal kecil pengangkut bantuan ke lokasi bencana tak berani melaut. Akibatnya, distribusi bantuan tersendat, mengingat satu-satunya sarana transportasi yang di Kepulauan Mentawai hanya menggunakan perahu.

Pemerintah daerah setempat sudah meminta bantuan agar ada helikopter yang stand by di Sikakap, sehingga begitu bantuan datang dari Padang bisa langsung diterbangkan ke sejumlah lokasi bencana yang terisolir. Helikopter satu-satunya sarana transportasi yang tak kesulitan jika harus mendarat di lokasi bencana.

Namun sayangnya, keberadaan helikopter tersebut harus disertai dengan stok bahan bakar avtur. Sedikitnya dibutuhkan 12 drum avtur agar ada helikopter yang stand by di Sikakap dan langsung mendistribusikan bantuan ke lokasi bencana.

Hari Kamis lalu, sempat ada bantuan yang dikirim menggunakan pesawat Cessna milik TNI AL. Namun karena tak ada landasan di Pulau Pagai Utara dan Selatan, bantuan terpaksa didrop dari udara. Dalam beberapa kasus dropping bantuan dari pesawat udara, sering kali bantuan logistik langsung rusak dan hancur begitu sampai ke darat.

Hingga hari keempat setelah bencana, baru satu helikopter yang mendarat dengan membawa bantuan langsung ke lokasi bencana. Padahal, lembaga pemerintahan, kementerian dan kesatuan TNI/Polri memiliki helikopter dan bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan bantuan ke pengungsi yang terancam kelaparan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com