JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menolak dengan tegas usulan pencalonan almarhum mantan Presiden Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Oleh karena itu, Tifatul meminta proses pembahasannya dihentikan saja.
"Saya pribadi tidak setuju karena ini akan memicu suatu kontroversi. Bisa juga malah akibatnya penghinaan-penghinaan. Jadi, stop saja usulan jadi pahlawan lebih baik," ungkap Tifatul yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/10/2010).
Iajuga mengatakan partainya tidak pernah sama sekali mengusulkan pencalonan almarhum Soeharto sebagai presiden. Menurutnya, gelar pahlawan tidak terlalu membanggakan karena amal ibadah seseorang dinilai sendiri oleh Tuhan. "Jadi, kalau saya secara pribadi sih tidak setuju," tandasnya.
Sebelumnya, pada 2008 PKS pernah mengiklankan Soeharto sebagai guru bangsa dan pahlawan nasional dalam tayangan di TV nasional saat peringatan Hari Pahlawan 10 November. PKS menuai kritik akibat iklan tersebut.
Selanjutnya, dalam kontroversi soal status Pahlawan Nasional Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta juga pernah mengatakan bahwa Soeharto memang layak mendapat gelar kehormatan tersebut.
Nama Soeharto diusulkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Provinsi Jawa Tengah. Selain Soeharto, ada sembilan tokoh lain yang diusulkan, yaitu mantan Gubernur DKI Ali Sadikin yang diusulkan dari Jawa Barat, Habib Sayid Al Jufrie dari Sulteng, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur, Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena dari Maluku, Abraham Dimara dari Papua, Andi Makkasau dari Sulawesi Selatan, Pakubuwono X dari Jawa Tengah, dan Sanusi dari Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.