Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Belum Serius Atasi Kemiskinan

Kompas.com - 20/10/2010, 09:53 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Pengamat politik asal Surabaya Prof Kacung Maridjan MA menilai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono belum serius untuk mengatasi kemiskinan dan korupsi.

"Angka kemiskinan memang turun, tapi angka masyarakat yang hampir miskin cukup banyak, sehingga mereka justru rentan menjadi orang miskin baru," katanya di Surabaya, Rabu (20/10/2010).

Ia mengemukakan hal itu menanggapi kritik dari sejumlah elemen masyarakat yang menggelar demonstrasi untuk memperingati satu tahun pemerintahan Yudhoyono-Boediono pada 20 - 10 - 2010.

Menurut Kacung Maridjan yang juga Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, pemerintah harus lebih banyak memperhatikan kelompok masyarakat yang hampir miskin yang jumlahnya cukup banyak itu.

"Kalau masyarakat yang hampir miskin itu kurang mendapatkan perhatian sedikit saja, maka mereka akan menjadi orang miskin, sehingga angka kemiskinan yang menurun itu tidak akan ada artinya apa-apa," katanya.

Oleh karena itu, kata alumnus The Australian National University (ANU) itu, pemerintahan SBY-Boediono hendaknya lebih serius lagi terhadap penanganan kemiskinan itu.

"Kebijakan ke arah sana sebenarnya sudah ada, tapi belum serius. Misalnya, KUR dengan skema kecil yang ternyata dikenai bunga lebih besar dibandingkan dengan KUR dengan skema besar. Itu berarti membantu orang miskin tapi tidak serius," katanya.

Contoh lain, katanya, infrastruktur untuk kawasan pelosok juga kurang serius, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak maksimal dan justru meningkatkan kesenjangan.

"Kawasan perkebunan yang berjarak 30 kilometer justru perlu waktu tempuh dua jam akibat infrastruktur yang tidak memadai, sehingga kemiskinan di kawasan pelosok akan terpelihara cukup lama," katanya.

Keseriusan Sia-sia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com