Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Pemeriksaan Tambahan

Kompas.com - 12/10/2010, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan anggota Tim Delapan dan Tim Pembela Bibit-Chandra (TPBC) bersepakat untuk mendorong adanya pemeriksaan tambahan terkait ditolaknya peninjauan kembali putusan praperadilan dalam kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

Dengan bukti dari pemeriksaan tambahan tersebut, maka kejaksaan harus berani memutuskan apakah akan dilanjutkan ke pengadilan atau menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP). Demikian disampaikan anggota Tim TPBC, Endriarto Sutarto, Selasa (12/10/2010), seusai melakukan pertemuan bersama dengan mantan anggota Tim Delapan-Tim TPBC-pimpinan KPK, di Gedung KPK, Jakarta.

"Proses hukum ini bisa ditindaklanjuti Kejaksan Agung karena lewat Pasal 30 ayat 1e UU Kejaksaan Agung RI, kejaksaan bisa melakukan pemeriksaan tambahan. Setelah itu, bisa dilihat apakah itu harus ke pengadilan apa dikeluarkan SKPP baru," ujar Endriartono.

Selain itu, mantan anggota Tim Delapan, Anies Baswedan, juga menekankan bahwa kesepakatan Tim Delapan dan TPBC adalah dengan menomorsatukan proses hukum. "Ini bukan siapa yang bela dan disalahkan, tapi di Indonesia, siapa pun harus menghargai supremasi hukum," ujarnya.

Dalam melakukan pemeriksaan tambahan tersebut, Anies mengungkapkan, Kejaksaan Agung juga perlu mempertimbangkan fakta-fakta baru yang hadir dalam persidangan Anggodo. "Dari sana akan mengambil langkah-langkah apa yang diambil Jaksa Agung silakan dilakukan," ungkap Anies.

Langkah yang dilakukan Jaksa Agung memang ada tiga, yakni deponeering (mengesampingkan kasus demi kepentingan umum), melimpahkan kepada pengadilan, atau menerbitkan SKPP baru. Namun, pilihan untuk deponeering ini harus melalui persetujuan DPR, MA, dan Presiden.

Adapun, dalam pertemuan tersebut, Tim Delapan dihadiri Todung Mulya Lubis, Anies Baswedan, dan Adnan Buyung Nasution. Sementara itu, TPBC dan penasihat TPBC dihadiri Endriartono Sutarto, Tumpak Hatorangan, Erry Riyana Harja Pamekas, Taufik Basari, Alexander Lay, dan Liliana Santosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com