Bagi Nurjaman dan petani rawa lebak lainnya, kondisi seperti itu merugikan karena waktu menanam padi hanya terjadi setahun sekali. Jika waktu menanam padi diundur hingga tiga bulan, dikhawatirkan pula hasil panennya tidak akan maksimal karena pengaruh pergantian cuaca dari kemarau ke hujan.
”Masa tanam padi rawa lebak hingga panen empat bulan. Kalau mundur, waktu panen sudah mendekati musim hujan lagi,” ujarnya.
Di Di Tanjungpura, Kalimantan Barat, Kamis, Menteri Pertanian Suswono menyatakan, revitalisasi sektor pertanian, khususnya untuk komoditas bahan pangan, diikuti upaya peningkatan pengamanan terhadap petani dengan menggulirkan asuransi pertanian. Hal itu dilatarbelakangi karena pemerintah hanya bisa mengganti bibit dan pupuk jika gagal panen. ”Ide dasarnya adalah menyelamatkan petani dari kerugian yang lebih besar karena komponen terbesar dari produksi padi adalah biaya tenaga kerja,,” katanya.