Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngapain" di Amerika?

Kompas.com - 07/10/2010, 11:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 13 orang anggota Komisi VIII akan bertolak ke Amerika Serikat pada 9 Oktober mendatang dalam rangka studi banding. Komisi VIII pun berencana memaparkan apa saja yang akan dilakukan di negara tersebut selama sepekan pada Kamis (7/10/2010) sore nanti. Wakil Ketua Komisi VIII Gondo Radityo Gambiro sudah memberikan pernyataan beberapa agenda di negeri Obama. "Bukan jalan-jalan," katanya, kemarin.

Komisi VIII adalah komisi yang menangani bidang sosial, kesejahteraan, dan keagamaan. Radityo mengungkapkan, pihaknya akan bertemu dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan bidang yang menjadi tanggung jawab komisi. Berselancar di dunia maya dianggap tak cukup tanpa langsung turun melihatnya secara nyata. Apa saja yang akan dilakukan anggota Dewan di Amerika?

Berinteraksi dengan Komunitas Amish

Salah satu agenda adalah mengunjungi Pennsylvania, yang di salah satu wilayahnya terdapat Komunitas Amish. Komunitas ini, menurut Radityo, diberikan hak oleh negaranya untuk melakukan apa yang diyakininya. "Ada agama Amish yang mendapat wilayah sendiri untuk melaksanakan ibadahnya. Di sana tidak ada listrik dan lain-lain sesuai yang mereka yakini," kata Radityo.

Menurutnya, fenomena Amish menarik karena komunitas tersebut bisa hidup berbaur dengan masyarakat lainnya. "Kita ingin tahu bagaimana mereka beradaptasi dan bagaimana penerimaan masyarakat. Ini pengalaman yang menarik, yang kita tidak tahu kalau tidak berinteraksi," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Saat ditanya, apakah interaksi dengan Komunitas Amish dikontekskan dengan situasi di Tanah Air, seperti kasus Ahmadiyah, Radityo tak menjawabnya secara gamblang. "Ya, pengalaman Amish ini menariklah untuk kita pelajari," jawabnya singkat.

Jaminan sosial

Selain berinteraksi dengan Komunitas Amish, Komisi VIII juga akan mempelajari pelaksanaan sistem jaminan sosial bagi orang miskin. Di sana, kata Radityo, masyarakat miskin diberikan kupon makan. "Kita ingin tahu bagaimana mereka mengaplikasikan itu. Kupon makan diberikan setiap hari, bagaimana pelaksanaannya?" ujarnya. Tak hanya implementasi, lanjut Radityo, pihaknya juga ingin mengetahui apa saja kriteria pemberian kupon makan tersebut.

"Kemudian, kita dengar ada tempat tidur untuk masyarakat miskin. Semacam wisma. Kami ingin tahu hal-hal seperti itu," kata Radityo.

Apakah hal ini terkait penyusunan RUU di Tanah Air? Ternyata tidak. Radityo mengatakan, dari pengalaman studi banding, Komisi ingin mendapatkan komparasi bagaimana negara semaju AS memperhatikan jaminan sosial bagi masyarakat miskin. "Kita harapkan ada pemikiran yang bisa diaplikasikan ke AS. Setelah studi, kita sepakat untuk menyempurnakan UU, akan bikin Panja untuk menyempurnakan UU. Paling tidak, manfaat yang didapatkan adalah pola pikir bagaimana Pemerintah AS memperhatikan warga negara," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com