Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerukunan Beragama Menjadi Modal

Kompas.com - 05/10/2010, 03:52 WIB

Serang, Kompas - Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Banten KH A Wahab Afif menilai kerukunan umat beragama harus dipertahankan karena jadi modal bersama untuk membangun Provinsi Banten.

”Situasi kondusif ini perlu kita pertahankan sebagai modal kita membangun kebersamaan dalam membangun Banten,” kata Wahab dalam rapat paripurna istimewa hari ulang tahun (HUT) ke-10 Provinsi Banten di Gedung DPRD Banten, Serang, Banten, Senin (4/10). Selain itu, terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Banten dinilai telah mendorong semakin baiknya kerukunan antarumat beragama, kerukunan internal umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

Merunut sejarah, Banten adalah salah satu Kerajaan Islam terbesar di Nusantara. Menurut Wahab, hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Banten memiliki kesejarahan dan potensi untuk maju, mandiri, dan sejahtera berlandaskan keimanan dan ketakwaan.

Penuturan Wahab, pondok pesantren di Banten banyak memberikan andil, di antaranya menghasilkan ulama yang ikut berjuang merebut kemerdekaan dan ikhlas membina serta mendidik masyarakat agar berilmu dan bermartabat.

Masih kurang

Sayangnya, sampai saat ini lembaga pendidikan pondok pesantren belum mendapat perhatian sebagaimana pendidikan umum, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

”Masih banyak lembaga pendidikan pondok pesantren yang belum memenuhi standar layak karena keterbatasan dana,” kata Wahab.

Menurut Wahab, peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan harus jadi diprioritaskan dalam membangun Banten.

”Perlu kerja sama yang baik untuk mencapai visi Banten, yakni rakyat yang sejahtera berlandaskan iman dan takwa,” tuturnya.

Pada peringatan hari ulang tahun ke-10 ini, masyarakat Banten memiliki mushaf Al Quran Al- Bantani dengan iluminasi khas budaya Banten.

”Dengan demikian, Banten menjadi provinsi keempat di Indonesia—selain DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan—yang memiliki mushaf tersendiri,” kata Wahab.

Pada tahap awal telah tercetak 3.000 mushaf Al Quran Al-Bantani untuk masyarakat Banten. Penuturan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mushaf Al Quran Al-Bantani ini diupayakan segera mendapat hak paten sebagai kekayaan intelektual dan budaya Banten. Mushaf Al Quran Al- Bantani ini diharapkan dapat dimiliki, dipahami, dan diamalkan oleh seluruh umat Islam di Banten. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com