Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Buka Peluang Sri Mulyani Jadi Capres

Kompas.com - 01/10/2010, 16:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan akan membuka peluang dan mempertimbangkan nama Sri Mulyani untuk menjadi calon presiden yang diusung oleh PPP. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz terkait rencana majunya mantan menteri keuangan itu sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 mendatang.

"PPP sendiri membuka kemungkinan mendukung jika hasil survei dan polling menempatkan dia sebagai tokoh populer," tambah Irgan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

Menurut dia, Sri Mulyani mempunyai kemampuan, intelektualisme, dan kepribadian yang bagus sehingga layak dipertimbangkan dan diperhitungkan semua parpol. Namun, PPP tetap akan mengikuti mekanisme internal sebelum menentukan capres.

"Sri Mulyani perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan bersama tokoh lain seperti Ical, Anas, Prabowo, dan Hatta. Tapi, semua akan tergantung hasil masing-masing parpol pada Pemilu 2014," ujar Irgan. Tak hanya itu, calon presiden yang sudah muncul sekarang ini juga perlu mempertimbangkan dan memperhitungkan sosok Sri Mulyani.

"Hanya karena kepentingan politik, dia harus lengser. Bila dia masuk ke kancah politik dan mencalonkan sebagai capres, tokoh-tokoh yang akan maju harus memperhitungkan Sri Mulyani," ujar Irgan.

Kendati demikian, dia menilai bahwa langkah Sri Mulyani saat ini masih terlalu dini. "Masih terlalu pagi. Apalagi, dia belum punya kendaraan politik yang akan mengusungnya," tandas Irgan.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyarankan, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani segera pulang ke Indonesia bila ingin maju sebagai calon presiden pada pemilu mendatang.

"Kalau tidak dimulai dari sekarang, Sri Mulyani akan kesulitan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan juga kepada partai politik. Kalau tetap di Amerika hingga 2013, maka waktunya terlalu pendek untuk bisa meningkatkan popularitasnya. Saya sarankan untuk segera pulang kampung," kata Burhanuddin.

Ia menyebutkan, keinginan Sri Mulyani untuk maju sebagai calon presiden ditandai dengan langkah-langkah sistematis dengan membentuk tim sukses yang terdiri dari Wilmar Witoelar, Rahman Toleng, dan Rocky Gerung.

"Ya, Sri Mulyani akan maju sebagai capres. Dia telah menyiapkan langkah-langkah sistematis untuk menuju 2014 mendatang, termasuk telah membentuk tim sukses," kata Burhanuddin.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Nasional
     Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Nasional
    Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

    Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

    Nasional
    Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

    Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

    Nasional
    KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

    KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

    Nasional
    Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

    Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

    Nasional
    Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

    Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

    Nasional
    Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

    Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

    Nasional
    Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

    Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

    Nasional
    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Nasional
    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Nasional
    Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

    Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

    Nasional
    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Nasional
    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Nasional
    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com