Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intrusi Air Laut Sudah Sampai Monas?

Kompas.com - 01/10/2010, 10:36 WIB

Menurut Prof Dr Otto SR Ongkosongo, peneliti utama dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Selasa, kedalaman intrusi air laut di Jakarta berkisar 100-120 meter di bawah permukaan tanah. ”Intrusi ini bersifat permanen sehingga bila sudah mencemari tanah suatu daerah, akan selamanya kandungan garam dan air laut tetap akan ada,” kata Otto.

YP Chandra, Wakil Ketua Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia, mengatakan, fenomena penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut tidak harus ditanggapi dengan kekhawatiran berlebihan. Dengan upaya antisipasi yang tepat, ancaman Jakarta tenggelam bisa dihindari.

”Penurunan tanah dan naiknya air laut juga terjadi di banyak tempat di dunia. Fenomena ini terjadi dalam jangka waktu lama dan terpantau. Oleh karena itu, jika mulai diterapkan penataan kota yang tepat, ancaman tenggelam tidak akan terjadi,” kata Chandra.

Dengan kondisi seperti ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga dinilai sudah waktunya mengubah manajemen air. Dengan perubahan ini, terjadinya penurunan permukaan tanah dan intrusi air laut bisa dicegah laju kecepatannya.

Firdaus Ali, pengajar Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memikirkan untuk tidak segera membuang air hujan ke laut. Air hujan sebaiknya ditampung di danau, situ, dan kolam penampungan sebagai tandon air hujan. Air itu dapat dimanfaatkan sebagai air baku untuk diolah menjadi air bersih bagi Jakarta. (FRO/ART/NEL/ECA/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com