Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudi: Calon Kapolri Masih Ditimbang

Kompas.com - 23/09/2010, 20:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Meskipun ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait status Jaksa Agung Hendarman Supandji, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak melakukan percepatan pergantian Jaksa Agung Hendarman Supandji maupun Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri.

Hingga kini, Presiden Yudhoyono masih menimbang-nimbang calon yang tepat untuk menggantikan kedua posisi pejabat setingkat menteri tersebut. "Saya yakin (penetapan calon) tidak akan bersamaan waktunya untuk keduanya (pergantian Kapolri dan Jakgung). Akan tetapi, kalau berdekatan, iya," tandas Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi kepada Kompas di lantai dua ruang kerjanya di Gedung Utama Sekertariat Negara, Jakarta, Kamis (23/9/2010).

Ditanya apakah artinya calon pengganti Kapolri akan ditetapkan lebih dulu dibandingkan Jaksa Agung, Sudi menjawab, Insya Allah begitu. Menurut Sudi, masa berakhirnya jabatan Kapolri sebenarnya pada akhir Oktober mendatang. "Kalau masa berakhirnya Jaksa Agung, ya, kapan saja, Presiden mau," katanya.

Ditanya apakah pekan ini nama calon Kapolri akan ditetapkan dan dikirim ke DPR, Sudi menjawab, "Pokoknya dalam waktu segera."

Sebelumnya, Hendarman mengajukan delapan nama calon Jaksa Agung dari kalangan internal Kejaksaan, yaitu delapan pejabat eselon I di lingkungan Kejaksaan Agung. Kedelapan orang itu saat ini menempati posisi sebagai Jaksa Agung Muda dan lainnya.

Adapun Komisi Kepolisian Nasional telah mengajukan dua sampai tiga calon Kapolri, sementara Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengajukan dua calon. Keduanya adalah Komisaris Jenderal Nanan Soekarna (Inspektur Pengawasan Umum Mabes Polri) dan Kepala Lembaga Diklat Polri Komjen ( Pol) Imam Sudjarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com