Paeran, ayah Deto, mengaku kaget dengan kejadian itu. Namun, ia terlihat tabah dan pasrah. ”Kematian urusan Tuhan,” kata Paeran. Namun, ia meminta kasus itu diusut supaya tidak meresahkan masyarakat.
Berondongan peluru dari sekelompok orang bersenjata di Polsek Hamparan Perak itu juga menewaskan Bripka Riswandi dan Aiptu Baik Sinulingga. Tak ada yang menyangka pada malam yang damai, di tempat penegak keamanan bermarkas, itu muncul teror mematikan.
Istri Baik Sinulingga, Tabita br Ginting, juga kaget. Ia sempat pingsan di RS Bhayangkara. Tangisnya tak henti-henti. Sementara istri Bripka Riswandi, Suryanawati, tak henti-hentinya menangis hingga lemas saat jenazah suaminya diusung untuk dimakamkan.
Namun, kebanyakan warga yang tinggal di sekitar Polsek Hamparan Perak mengaku tidak takut. Banyak ibu membawa anak-anak melihat lokasi penembakan yang masih dilingkari garis polisi.
Peristiwa penembakan itu menjadi perbincangan warga Hamparan Perak karena Hamparan Perak masuk televisi, bukan karena teror yang terjadi.
Namun, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menginstruksikan pengetatan pengamanan dan peningkatan siskamling warga. Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars mengatakan, pengamanan sepenuhnya tetap dalam komando kepolisian.