JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo dikabarkan masih merupakan kerabat dekat Aulia Pohan, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Informasi mengenai dugaan kedekatan Imam dengan Cikeas tersebut telah masuk ke DPR. "Ya itu informasi yang saya dapatkan, semua informasi yang masuk kita tampung. Ada informasi itu yang belum dapat dipertanggungjawabkan," ujar anggota Komisi III DPR, Syarifuddin Suding, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/9/2010).
Meskipun demikian, dia belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut. Semua informasi mengenai Imam yang masuk bursa pemilihan Kapolri akan diklarifikasi dalam fit and proper test nanti. "Harus diklarifikasi dalam fit and proper kalau nama itu (Imam Sudjarwo) masuk ke Komisi III," ujar Syariffudin.
Seorang Kapolri, kata Syarifuddin, sebaiknya tidak memiliki kedekatan secara personal dengan Presiden. Seorang Kapolri harus bebas dari intervensi dan kepentingan-kepentingan jika tidak ingin citra kepolisian semakin buruk. "Karena citra Polri kurang baik dalam konteks penegakan hukum yang belum maksimal," ucapnya.
"Saya kira kepolisian ke depan berani, kuat integritas, tidak mudah diintervensi," tambahnya.
Sebab, jika Polri sudah diintervensi, lanjut Syariffudin, ke depannya kepolisian tidak dapat bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksinya).
Dikatakan Syarifuddin, DPR berhak untuk menerima ataupun menolak yang diajukan Presiden. "Ya, ada kewenangan untuk itu, menyatakan layak dan tidak layak dan bisa saja. Nama yang diajukan melalui fit and proper tidak layak, kita kembalikan ke pemerintah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.