JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edi mengatakan, institusi kepolisian tengah berada di titik nadir. Hadirnya sosok Kapolri baru diharapkan bisa membawa perubahan besar di lembaga penegak hukum itu.
Dalam diskusi Polemik "Kapolri, Jaksa Agung dan Harapan Baru", Sabtu (18/9/2010), Tjatur mengungkapkan, harapan reformasi institusi Polri masih menjadi harapan sebagian besar masyarakat. "Survei internal Polri menunjukkan bahwa rakyat masih menginginkan perubahan besar di Polri, terutama di reserse. Harapannya sangat tinggi," ujar Tjatur.
Padahal, dalam 10 tahun terakhir, Polri dinilai sebagai lembaga yang mengalami lompatan yang sangat besar, baik dari sisi anggaran maupun perluasan kewenangan. Anggaran Polri, yang 10 tahun lalu hanya Rp 3 triliun, kini meningkat hingga Rp 30 triliun. "Tetapi, polisi hampir tidak punya pengawas, terutama polisi-polisi di daerah. Ke depan kita harus pikirkan di mana letak Polri dalam struktur ketatanegaraan," kata politisi Partai Amanat Nasional ini.
Kapolri baru pengganti Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri diharapkan memiliki kemampuan membersihkan institusinya. "Juga tidak tersangkut dengan rekening-rekening gendut yang dirumorkan," tegas Tjatur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.