Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persinggahan Sultan Agung

Kompas.com - 02/09/2010, 16:38 WIB

Memperbincangkan Masjid Keraton Banyusumurup tak lepas dari keberadaan dua masjid lain, Masjid Pajimatan dan Sunan Cirebon. Keduanya berada di Imogiri, Bantul. Ketiga masjid tersebut dibangun oleh Sultan Agung.

Pajimatan dibangun untuk tempat ibadah para abdi dalem, sedangkan Masjid Sunan Cirebon khusus bagi sahabat karib Sultan Agung. Masjid Banyusumurup dibangun saat Sultan Agung mencari lokasi untuk makam raja-raja.

"Setelah meninggalkan Giriloyo dan membangun Masjid Sunan Cirebon, Sultan Agung lantas ke sini. Saat tiba di Banyusumurup, ia kehausan dan kelelahan. Saat itu, ia menemukan sumur namun tak ada airnya, makanya daerah sini disebut Banyusumurup," kata Rohmat Hidayat, Ketua Takmir Masjid Keraton Banyusumurup, Rabu (1/9).

Masih menurut kisah yang diceritakan turun-temurun, selama beristirahat, Sultan Agung membangun masjid sebagai sarana dakwah, tepatnya tahun 1668. Awalnya, masjid diberi nama Banyusumurup saja. Namun, karena dibangun oleh keluarga keraton maka ditambahkan namanya menjadi Masjid Keraton Banyusumurup.

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, kondisi bangunan masjid masih tampak kokoh kuat. Bangunan utama berbentuk joglo, sedangkan bagian serambi berbentuk limasan.

"Seluruh tiang joglo dan limasan, termasuk usuk-usuknya, masih asli. Hanya reng dan genteng yang kami ganti. Keaslian juga terlihat dari mustaka masjid," katanya. Sebagian masjid di Yogyakarta yang dibangun ratusan tahun lalu menggunakan model joglo, yang sebagian di antaranya sudah direnovasi skala besar. Keaslian kondisi Masjid Keraton Banyusumurup, seperti diungkapkan Rohmat, terbilang istimewa.

Di samping keaslian bangunan, beberapa perlengkapan masjid yang tergolong kuno adalah bedug, meja, lemari, mimbar, dan lampu gantung. Masjid tersebut juga dilengkapi ruangan pawastren yang dulu dipakai untuk lokasi ibadah perempuan.

Namun, ruangan tersebut sekarang beralih fungsi menjadi perpustakaan. Jemaah perempuan berada di belakang jemaah laki-laki. Untuk keperluan rumah tangga, masjid juga dilengkapi bangunan dapur.

Rusak karena gempa

Saat gempa bumi 2006, Masjid Banyusumurup rusak parah. Tembok- temboknya hancur sehingga harus direnovasi. Semua tembok dirobohkan lalu diganti batu bata baru. Begitu juga bagian jendela yang diganti dengan kaca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com