Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan UUD 45 Tantangan Jangka Panjang

Kompas.com - 24/08/2010, 22:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Daerah atau DPD menilai, tantangan jangka panjang yang memerlukan penyelesaian dengan kebersamaan di antaranya pembahasan perubahan lanjutan Undang-Undang Dasar 1945.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Irman Gusman saat menyampaikan sambutan di acara buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di rumah dinasnya di Kompleks Pejabat Tinggi, Jalan HR Kuningan, Jakarta, Selasa (24/8/2010) petang. " Adapun tantangan pada jangka pendek dan menengah adalah diperlukannya suasana kondusif bagi pembangunan untuk pemenuhan kesejahteraan, demokrasi dan keadilan untuk semua sebagaimana disampaikan Presiden," ujar Irman.

Untuk itu, tambah Irman, pihaknya mengajak semua pihak saling bekerja keras dan bekerja sama untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara, khususnya untuk mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat.

Sebelumnya, Irman menyatakan, demokrasi yang semakin tumbuh dan berkembang seriring dengan perbaikan sistem ketatanegaraan, diharapkan dapat semakin mendekatkan capaian tujuan berbangsa dan bernegara. Asalkan, didukung oleh hubungan sinergitas di antara sesama lembaga negara, partai politik, pers dan masyarakat sipil sebagai bagian dari pilar demokrasi.

Namun, tentang perubahan UUD 1945 itu sendiri, Irman tidak menjelaskan rinci. Masalah perubahan UUD 1945 sejauh ini menjadi perhatian, terutama setelah anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengusulkan perubahan UUD 1945, khususnya terkait dengan masa jabatan Presiden RI untuk yang ketiga kalinya.

Sebagaimana diketahui, saat menghadiri Hari Konstitusi di Gedung MPR, pekan lalu, Presiden Yudhoyono menolak wacana Perubahan UUD 1945 terkait masa jabatan Presiden untuk ketiga kalinya. Presiden Yudhoyono sendiri dalam acara tersebut sama sekali tidak memberikan pidato balasan seperti tahun-tahun sebelumnya di mana setelah tuan rumah memberikan pidato pengantar disusul dengan pidato Presiden Yudhoyono.

Setelah berbuka puasa dengan takzil, shalat Magrib dan makan malam, Presiden didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono langsung meninggalkan rumah dinas Irman Gusman. Sebelumnya, Presiden dan Wapres beserta undangan lainnya mendengarkan ceramah makna puasa dari Zaenuddin MZ.

Dalam acara itu, selain Wakil Presiden Boediono, juga hadir Ketua DPR Marzuki Alie dan pimpinan DPD lainnya serta sejumlah menteri kabinet lainnya dan para pimpinan media massa, hadir pula Ketua Umum DP P Partai Gerakan Rakyat Indonesia Prabowo Soebianto, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa.

Akan tetapi, sejumlah tokoh nasional seperti mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, termasuk Ketua MPR Taufik Kiemas tidak terlihat hadir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com