Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TVRI Lakukan Perubahan pada HUT Ke-48

Kompas.com - 20/08/2010, 23:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah lima kali berganti status, mulai dari yayasan (1962), menjadi salah satu direktorat di bawah Departemen Penerangan (1974), perusahaan jawatan (2000), perseroan terbatas (2002), dan sejak 2006 sebagai lembaga penyiaran publik, Televisi Republik Indonesia (TVRI) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-48, tanggal 24 Agustus 2010, melakukan perubahan.

Direktur Pengembangan dan Usaha TVRI Hendra Budi Rachman mengatakan, TVRI pada tahun ini mencanangkan sebagai Tahun Penampilan di mana akan menampilkan program-program acara yang edukatif dan berkualitas.

"Layar TVRI kini tampil beda. Program acara yang disajikan kini semakin bervariasi, baik di bidang informasi, pendidikan, maupun hiburan," katanya, Jumat (20/8/2010) di Jakarta.

Dengan perubahan itu, ada beberapa program yang kini menjadi unggulan, seperti Selamat Pagi Nusantara, Bincang Malam, dan Warung Cantik. Pada tanggal 24-25 Agustus 2010 ada acara talk show yang disiarkan langsung dan menghadirkan para pakar. Selain itu, akan ada acara grand final Talenta Jawa dan Batak, yang sekaligus penyerahan Gatra Kencana. Juga acara peluncuran theme song TVRI , ID Station TVRI, dan peluncuran seragam baru TVRI.

Direktur Teknik TVRI Setya Sudhana mengatakan, TVRI kini tengah memperbaiki pemancar-pemancarnya secara bertahap dengan dilengkapi pemancar digital agar penyiaran di daerah dapat berlangsung simultan, tidak bergantian seperti sekarang ini.

"Penerimaan siaran kurang bagus di Jabodetabek karena selama ini siaran dipancarkan dari Bogor. Jika pembangunan pemancar di Joglo selesai November nanti, penerimaan siaran akan bagus. Layarnya tak lagi bersemut. Pembangunan pemancar sampai saat ini sudah setinggi 88 meter dari 285 meter yang direncanakan," ungkap Setya Sudhana. Perlu anggaran Rp 10 miliar untuk satu kota dengan peralatan pemancar digital.

Selain pembangunan pemancar TVRI di Joglo, juga ada 40 pemancar TVRI yang sedang dibangun di daerah perbatasan. Saat ini ada 376 satuan transmisi di Indonesia, dengan daerah jangkauan 70 persen populasi penduduk dan 35 persen wilayah.

Direktur Keuangan TVRI yang juga Ketua Panitia HUT ke-48 TVRI, Antar M Sianturi, mengatakan, sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI idealnya membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun. Tahun 2010, TVRI dapat anggaran dari APBN sebesar Rp 576 miliar, jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 360 miliar (2008) dan Rp 550 miliar (2009).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com