Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alif Iba Istri Arafat Menangis

Kompas.com - 16/08/2010, 18:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Alif Kuncoro mengatakan, ia awalnya diminta tolong oleh Kompol Arafat Enanie agar menyebut motor gede alias moge Harley Davidson tipe Ultra Classic yang ia berikan sebagai moge titipan. Menurut Alif, permintaan itu dikatakan Arafat pascaterungkapnya kasus Gayus Halomoan Tambunan.

Saat bersaksi di sidang terdakwa Arafat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/8/2010), Alif menjelaskan, Arafat dan istrinya, Hasni Amalia, pernah datang ke rumahnya di Senopati, Jakarta Selatan, pada pertengahan Maret 2010. Saat itu, Arafat menyampaikan bahwa moge telah dikembalikan ke pihak Mabua.

Selain itu, kata Alif, Arafat meminta agar ia menyebut bahwa moge itu titipan jika diperiksa penyidik. Menurut Alif, dalam pertemuan itu, Hasni duduk di belakang Arafat. Ia mengaku iba ketika melihat Hasni menangis. "Saya benar-benar iba. (Hasni) kecil, mungil, berjilbab, saya kasihan," ujar dia.

Akibat permintaan itu, Alif lalu memberi keterangan ke penyidik tim independen bahwa ia menitipkan moge ke Arafat dalam pemeriksaan pertama dan kedua. Namun, keterangan itu lalu ia cabut. Alif kepada penyidik lalu mengakui memberikan Arafat moge seharga Rp 410 juta ditambah biaya bea balik nama sebesar Rp 43 juta.

Seperti diberitakan, Alif memberi moge itu lantaran takut ia dan adiknya akan dijadikan tersangka terkait aliran dana ke rekening Gayus. Arafat sendiri terus membantah menerima suap. Menurut dia, moge itu hanya titipan Alif lantaran Alif kepergok selingkuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com