JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI Perjuangan melayangkan kritikan atas dua pidato yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/8/2010). Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengatakan, paparan Presiden hanya retorika.
"Apa yang dikatakan Presiden hanya retorika, tetapi tidak jelas arahnya," kata Puan, dalam jumpa pers di Fraksi PDI Perjuangan, petang ini. Penjelasan Presiden mengenai reformasi gelombang pertama, kedua dan ketiga, hanya berisi harapan-harapan yang tidak memiliki pengaruh dan arah yang tidak jelas. "Kami berharap apa yang dikatakan Presiden jelas arahnya. Jangan hanya retorika dan teatrikal saja," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran asal Fraksi PDI Perjuangan, Olly Dondokambey, mengungkapkan, target perumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah sebesar 6,3 persen juga hanya sebuah retorika. Dalam APBN, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen diraih tanpa melakukan apapun.
"Tahun ini, pada triwulan kedua, APBN kita belum berjalan. Pertumbuhan ekonomi sudah 5,7 persen karena fundamental ekonomi sudah kuat," ujar Olly.
Pencapaian seperti nilai rupiah menguat dinilai bukan karena kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah, melainkan karena nilai tukar dolar yang melemah. "Kalau pemerintah berani, dorong ke atas, petumbuhan ekonomi 7 persen sekalian. Ini belum melakukan apapun, sudah naik sendiri kok pertumbuhan ekonominya. Itulah sebabnya mengapa kita bilang hanya retorika dan harapan-harapan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.