Warga Bersitegang dengan Jemaat

BEKASI, KOMPAS.com — Ratusan pria yang kebanyakan mengenakan seragam putih kembali bersitegang dengan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berniat mengadakan ibadah di lahan terbuka di RT 03 RW 06 Kampung Ciketing, Kelurahan Mustika Jaya, Bekasi, Minggu (8/8/2010).

Massa yang mengatasnamakan ormas tertentu dari Kecamatan Mustika Jaya itu berusaha mencegah jemaat beribadah karena dianggap tidak memiliki izin untuk beribadah ataupun mendirikan gereja.

Dalam siaran televisi MetroTV terlihat massa berusaha mengusir jemaat. Di antara massa dan jemaat, polisi berjaga-jaga untuk mencegah tindak kekerasan. Meski sempat terjadi desakan-desakan, tetapi polisi berhasil mengendalikan situasi.

Kejadian pelarangan ibadah oleh massa yang mengatasnamakan warga itu terjadi hampir tiap minggu. Pimpinan Gereja, Pendeta L Simanjuntak, dan beberapa jemaat sudah melaporkan hal ini kepada polisi. Menurut mereka, pelarangan itu telah terjadi sejak Desember 2009 ketika mereka masih beribadah di Jalan Puyuh, Kelurahan Mustika Jaya. Akhirnya, Gereja itu disegel oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi pada Maret 2010.

Setelah penyegelan, kata Pendeta, diadakan pertemuan antara Pemkot, Polres Bekasi, dan instansi lain. Salah satu hasil pertemuan adalah ibadah dipindahkan ke tempat milik sendiri. Namun, di tempat baru dengan status lahan milik pribadi, jemaat tetap dilarang beribadah. Ada kelompok orang dengan atribut ormas berwarna putih yang datang memasang tiga spanduk menolak berdirinya gereja di wilayah itu.