JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, yang juga anggota DPR RI, mengatakan, Fraksi Golkar akhirnya menolak gagasan anggaran rumah aspirasi dari APBN. Dikatakannya, ide rumah aspirasi sebenarnya bagus, tetapi realisasinya tak harus menyedot uang negara.
"Kita tahu keuangan negara saat ini tidak bagus. Ada beragam cara yang bisa ditempuh untuk mendengar, menerima, dan menyerap aspirasi konstituen. Sekarang kita bisa berkomunikasi ke seluruh pelosok Tanah Air dengan telepon seluler atau e-mail," kata Bambang, yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI, Kamis (5/8/2010) sore kepada Kompas.com.
Dikatakan Bambang, yang berasal dari daerah pemilihan VII Jawa Tengah, jika anggota DPR bisa mengelola konstituennya dengan baik, aspirasi justru akan lebih mudah dan cepat diserap.
Lagi pula, sambungnya, penyerapan aspirasi konstituen tak harus dilakukan melalui forum tatap muka di rumah aspirasi. "Kesannya seperti ada gap (jarak) antara kita dengan konstituen," imbuhnya.
Diakuinya, selama beberapa pekan terakhir, DPR telah mengaduk-aduk emosi rakyat dengan persoalan uang untuk kebutuhan mereka. "Sebaliknya, rakyat melihat kita tidak militan melindungi kepentingan rakyat, terutama saat para ibu rumah tangga harus menghadapi kenaikan harga pokok dan ketika jutaan keluarga diteror ledakan kompor gas," kata anggota Komisi III DPR ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.