Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tanjung: Rumah Aspirasi Berlebihan

Kompas.com - 05/08/2010, 18:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung berpendapat, wacana rumah aspirasi sebagai sebuah wacana yang berlebihan. Ia menyarankan, rumah aspirasi sebaiknya menggunakan kantor partai di daerah-daerah saja.

"Itu (rumah aspirasi) berlebihan. Padahal, bisa saja dilakukan kalau secara terstruktur, bisa saja masing-masing partai menggunakan kantornya untuk menyerap aspirasi konstituen," ujarnya, Kamis (5/8/2010) di Akbar Tanjung Center, Jakarta.

Akbar juga menambahkan, pembangunan rumah aspirasi yang memakan dana hingga Rp 122 miliar ini sangat tidak diperlukan.

"Anggota-anggota DPR itulah yang seharusnya sebagai penyalur apirasi harus turun ke konstituennya masing-masing pada masa reses," tandasnya.

Dana untuk pembangunan aspirasi itu, menurut Akbar, sebaiknya digunakan untuk kegiatan para anggota Dewan bertemu dengan konstituennya. Cara lain untuk memudahkan penyaluran aspirasi yang lebih hemat, Akbar menyarankan agar tiap anggota Dewan menetapkan satu tempat sebagai tempat pertemuan dengan konstituennya.

"Tak perlu datang ke desa-desa yang begitu banyak, bisa saja dia datang ke satu tempat kasih tahu orang di situ untuk adakan pertemuan dengan konstituen," ungkap Akbar.

Sikap Akbar ini bertolak belakang dengan sikap sebagian besar kader Golkar di DPR yang getol mengegolkan wacana pembangunan rumah aspirasi ini. Adapun rumah aspirasi ini diperuntukkan agar para anggota Dewan memiliki sebuah sarana penyerap aspirasi yang efektif seperti kantor di daerah-daerah.

Tiap anggota DPR akan memiliki rumah aspirasi senilai Rp 200 juta sehingga total biaya mencapai Rp 122 miliar. Pembangunan akan dilakukan tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com