Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapeten: Freeport Tak Menambang Uranium

Kompas.com - 04/08/2010, 17:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan hasil penelitiannya, Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau Bapeten menjamin bahwa PT Freeport Indonesia tidak melakukan penambangan uranium atau bahan baku nuklir di Papua. Hasil penelitian terhadap sampel yang diambil di empat titik pertambangan Freeport tidak menunjukkan adanya kandungan kaya uranium yang memiliki nilai ekonomis.

"Bapeten menjamin pengawasannya bahwa tidak ada penambangan uranium di Freeport, dan kami terus memantau dengan citra satelit," ujar Kepala Bapeten, As Natio Lasman, dalam jumpa pers di Kantor Bapeten, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (4/8/2010).

Kadar uranium di empat titik penambangan Freeport menurut uji laboratorium hanya sekitar 8 ppm atau 8 molekul per sejuta molekul yang ada di galaksi. Kadar tersebut sangat rendah dan tidak mencukupi batasan minimum nilai ekonomis uranium yang angkanya di atas 500 ppm.

Selain itu, kegiatan penambangan Freeport Indonesia menurut As Natio tidak meningkatkan paparan radiasi yang dapat membahayakan pekerja dan lingkungan sekitar. "Radiasinya, seperti background (radiasi alam), tidak ada penambahan," katanya.

Penelitian Bapeten mengenai kandungan uranium di pertambangan Freeport tersebut dilakukan untuk menjawab pertanyaan masyarakat mengenai kebenaran isu pengambilan uranium oleh Freeport. Penelitian yang melibatkan empat orang dalam tim inspektur Bapeten dan seorang ahli geologi Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) tersebut berlangsung pada 24-27 Juli.

Sampel yang diteliti mulai dari batuan, feed atau batuan yang dapat dilebur, konsentrat, dan sistrat yang diambil dari empat titik, mulai dari hulu hingga hilir pabrik, seperti pelabuhan, gudang penyimpanan, lokasi pengolahan, dan di lokasi penambangan tembaga. "Termasuk area yang lama ditinggalkan, tidak ada kegiatan Freeport lagi di situ," imbuh As Natio.

As Natio juga menegaskan bahwa penelitian itu merupakan inisiatif Bapeten tanpa diperintah pihak mana pun. "Ini inisiatif Bapeten. Kami akan menjaga seluruh nuklir material agar tidak keluar dari negeri ini tanpa pengawasan Bapeten karena ini kekayaan negara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com