Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Aksi Unjuk Rasa, Polisi Terluka

Kompas.com - 20/07/2010, 15:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu anggota Polres Jakarta Barat terluka saat mengamankan aksi unjuk rasa menolak pembangunan menara TVRI di Jalan Raya Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (20/7/2010).

Wakapolres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Aan Suhanna mengatakan, anggota yang terluka bernama Brigadir Satu Wahyu. Korban harus mendapatkan perawatan yang intensif.

"Hidung dan mata luka karena dipukul oleh warga. Saat ini anggota sedang dalam perawatan di rumah sakit," kata Wakapolres Jakarta Barat AKBP Aan Suhanna di lokasi kejadian, Selasa.

Lebih lanjut, Aan Suhanna mengatakan, polisi telah menahan enam pengunjuk rasa yang diduga sebagai pelaku pemukulan dan pemicu keributan.

Aksi unjuk rasa tersebut digelar oleh puluhan warga RT 06 dan RT 17, RW 02 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, sejak Selasa pagi hingga siang hari. Mayoritas pengunjuk rasa adalah ibu-ibu. Mereka memblokade Jalan Raya Joglo sehingga terjadi kemacetan.

Polisi datang untuk menghalau pengunjuk rasa itu. Namun, pengunjuk rasa melakukan perlawanan. Beberapa pria yang turut dalam unjuk rasa bahkan menyerang polisi.

"Aksi memblokade jalan itu tidak dibenarkan karena mengganggu fasilitas publik dan pengguna jalan," kata Aan.

Seperti diberitakan sebelumnya, para warga yang bentrok dengan polisi itu memprotes pembangunan menara TVRI yang berlangsung lebih dari lima tahun.

TVRI berniat memperbaiki siaran dengan membangun menara setinggi 300 meter di lahan milik TVRI yang berdekatan dengan permukiman. Saat ini pembangunan sudah berlangsung hingga 20 persen. Warga khawatir menara roboh. Mereka juga tidak dilibatkan dalam pembangunan menara itu.

Salah seorang warga, Pia Tobing, mengatakan bahwa sengketa itu sebenarnya sudah terjadi sejak awal pembangunan. Warga pernah mengadu ke Komnas HAM.

Bahkan, persoalan itu dibawa ke PTUN. Di PTUN, warga menang, tapi TVRI mengajukan kasasi ke MA dan menang. Saat ini warga mengaku masih mengajukan PK.

"Aksi akan dilakukan oleh ibu-ibu. Memang biasanya ibu-ibu yang dominan melakukan aksi," ujar Pia Tobing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com