Insert: Seleb Cerai Pun Diingatkan

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika usulan Komisi Penyiaran Indonesia disetujui, tayangan infotainment akan disensor oleh Lembaga Sensor Film sebelum disiarkan di layar kaca. Menanggapi hal itu, produser tayangan Insert, Vivi Assegaf, mengatakan bahwa hal tersebut tak perlu dilakukan karena redaksi tayangan infotainment bisa melakukan pengawasan ketat sendiri sebelum menayangkan materi. 

"Kalau disensor, apa yang perlu disensor. Kami bisa menyensor diri kami sendiri," kata Vivi kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (16/7/2010). 

Menurut Vivi, meski kadang dianggap mengundang kontroversi, materi tayangan infotainment bisa juga menjadi pembelajaran. Ia mencontohkan, untuk kasus artis yang bercerai, biasanya Insert tidak hanya menyiarkan berita perceraian artis, tapi juga potongan-potongan gambar ketika mereka masih saling mencintai. "Kalau ada yang menikah, pasti dia happy, saling jatuh cinta, lama-lama bisa cerai. Pas dia cerai, kita rewind lagi dari awal, untuk mengingatkan, dulu kalian jatuh cinta, kenapa sekarang seperti ini. Sama seperti kasus Kiki Fatmala, kami mewawancara kyai, ada pelajaran yang ditayangkan," paparnya. 

Vivi juga membantah tudingan yang menyebut bahwa tayangan infotainment telah melanggar kaidah jurnalistik. Menurutnya, selama ini pihaknya selalu memenuhi kaidah jurnalistik yang ada. Misalnya, melakukan konfirmasi terlebih dulu kepada seleb yang diberitakan. "Melanggar kaidah yang mana? Kalau menurut saya, wartawan infotainment itu wartawan yang memberitakan artis. Kami di Insert mengajarkan untuk melakukan konfirmasi lagi. Tagline kami kan gosip adalah kebenaran yang tertunda. Makanya, kalau ada apa-apa, ya konfirmasi dulu," tekannya. (ANI)