Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Minyak Sawit tapi Impor Migor

Kompas.com - 14/07/2010, 14:33 WIB

ENTIKONG, KOMPAS.com - Kalimantan Barat dalam 10 tahun terakhir mengalami perkembangan pesat di bidang perkebunan sawit dengan tingkat produksi menempati nomor dua terbesar di Indonesia. Namun, produk minyak goreng daerah itu masih harus didatangkan dari tempat lain.      "Ini ironi, sebagai wilayah penghasil sawit, kita belum memiliki pabrik pengolahan sawit atau CPO menjadi minyak goreng," kata Ketua Komite Tetap Perdagangan Perbatasan Kamar Dagang Provinsi Kalimantan Barat, HR Thalib Multi yang dihubungi dari Sanggau, Rabu (14/7/2010).      Sejumlah wilayah di Kalbar merupakan penghasil minyak sawit mentah (crude palm oil), termasuk daerah perbatasan. Namun produk minyak goreng daerah itu masih didatangkan dari Jawa dan impor dari negara lain.      Menurut dia, kebijakan pusat yang mengharuskan seluruh produksi setengah jadi, seperti CPO dan karet, dikirim ke industri hilir yang berada di Pulau Jawa dan Sumatera sangat tidak berpihak ke daerah.      Ia mengatakan, dengan tingkat produksi CPO yang cukup besar dari perkebunan sawit di wilayah Kalbar, seharusnya sudah dibangun industri hilir pengolahan CPO manjadi minyak goreng.      Menurut HR Thalib Multi, keberadaan industri hilir pengolahan CPO di Kalbar akan menguntungkan daerah termasuk petaninya. Selain itu hasil produksi pabrik pengolahan tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, jaminan stabilitas harga dan biaya pemasarannya pun relatif lebih murah.      Ia menjelaskan, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan yang harus tersedia di masyarakat, karena sudah merupakan pendukung konsumsi sehari-hari, sehingga saat harga melonjak, masyarakat pun terpaksa membelinya untuk memenuhi kebutuhannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com