JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden RI Periode 2004-2009, Muhammad Jusuf Kalla berharap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terpilih nanti tidak merupakan bagian dari "deal" politik pihak-pihak tertentu untuk mengakali kasus tertentu seperti Bank Century.
"Saya harap tidak ada-lah deal-deal politik seperti itu. Akan tetapi, saya tidak tahu ya," tandas Kalla, saat ditanya sinyalemen adanya deal politik terkait kasus Bank Century dalam seleksi calon Ketua KPK pengganti Antasari Azhar.
Kalla sebelumnya ditanya pers, seusai meresmikan gerai donor darah di mal dan kampus di sebuah mal di Senayan, Jakarta, Senin (14/6) sore tadi.
Tentang masa jabatan Ketua KPK, Kalla menyatakan karena hanya menggantikan mantan Ketua KPK Antasari Ashar, maka sebaiknya ikuti saja ketentuan yang mengatur masa jabatan Antasari waktu itu, yaitu tinggal setahun.
"Akan tetapi, kalau dia sesuai dengan keinginan rakyat, seperti berani, tegas, jujur dan punya sikap, tidak ada salahnya nanti jika semua masa jabatannya berakhir dapat dipilih kembali," lanjutnya.
Hingga hari terakhir Senin sore tadi, tercatat banyak tokoh, termasuk pengacara yang digolongkan sering membela para koruptor ikut mendaftar menjadi calon Ketua KPK. Mereka banyak dinilai sebagai titipan koruptor.
Bahkan, anggota Dewan Pertimbangan Presiden pun, yakni Jimly Assdhiqqie ternyata ikut mendaftar meskipun pendaftarannya dilakukan pihak lain dan usulannya pun diajukan oleh Forum Rektor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.