JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang sudah mendaftarkan diri sebagai calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Namun, Indonesia Corruption Watch atau ICW mengaku pesimistis terhadap reputasi mereka.
Alasanya, dari para pendaftar yang umumnya kalangan advokat dan pegawai negeri itu, belum muncul yang mempunyai keinginan kuat menyelamatkan KPK.
Koordinator Bidang Hukum ICW Febri Diansyah justru khawatir KPK dibajak calon-calon tersebut. "Kami khawatir KPK dibajak dari calon-calon itu. Belum ada ada calon yang menjanjikan, " kata Febri di kantor ICW, Jakarta, Minggu (13/6/2010).
ICW mengaku tak merekomendasikan satu pun nama calon dalam seleksi kali ini, sebagaimana seleksi periode sebelumnya.
Pertimbangannya, belajar dari pengalaman seleksi sebelumnya, nama yang direkomendasikan ICW justru terjegal di DPR. "Jadi, sekarang kami tak mendorong siapapun," ujarnya.
ICW berharap, di hari terakhir pendaftaran besok akan muncul nama yang memang berniat menyelamatkan KPK. "Sekarang tinggal bagaimana mendorong orang-orang baik untuk menyelamatkan KPK," ujarnya.
Di hari terakhir pendaftaran, ICW mengimbau panitia bisa mewaspadai orang-orang yang memang titipan koruptor dan titipan pemerintah.
"Kemungkinan besar titipan koruptor dan kekuatan politik untuk menjaga kepentingannya. Atau titipan pihak yang berkasus itu ada. Secara kelembagaan, kami tidak percaya panitia bisa menyeleksi pimpinan terbaik. Tapi, ini adalah tantangan bagi mereka untuk menyelamatkan KPK atau memang ingin tenggelam," ujarnya. (acoz)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.