Mendiknas berharap dari kongres ini para tokoh agama dapat meningkatkan silaturahim. Sebab, harus diyakini bahwa kongres ini sangat berarti bagi kehidupan berbangsa ke depan.
"Kongres ini paling aman, tak perlu diwaspadai, seperti perselisihan," kata Nuh menambahkan.
Memantapkan etika
Kongres tokoh agama ini mengangkat tema "Memantapkan Etika Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara". Hal ini erat kaitannya dengan keprihatinan para tokoh agama terhadap semakin tergerusnya etika dan moralitas di berbagai bidang kehidupan, bidang politik, kebudayaan, dan ekonomi.
Di bidang ekonomi, etika dan moralitas telah hilang ke arah perilaku ekonomi monopolistik dan penumpukan kekayaan pada orang tertentu.
Demikian pula, lanjut dia, di bidang politik, tumbuh demokrasi yang ditandai kebebasan berpendapat dengan mengabaikan etika, tak memerhatikan ekses negatif.
Begitu pula di bidang budaya, masyarakat telah terjebak pada budaya materialistik dan sekularistik, melupakan nilai spiritual dan akal sehat. "Ini menyebabkan masyarakat mulai kehilangan kemuliaan akhlak, kepedulian sesama, dan kepekaan nurani," kata Suryadharma Ali.
Untuk itu ia berharap tokoh agama sebagai agen perubahan sosial (agent of social change) dapat menjadi teladan agar nilai etika dan moral dapat dianut masyarakat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.